AMBAE.co.id – Makassar. Rombongan SMK Negeri 1 Gowa yang dipimpin Kepala Sekolah atau Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis), Imanuddin Djaya menyambangi Gedung MULO tempat berkantornya Disbudpar Sulsel pada Kamis (20/01/22). Yang mana diterima secara resmi oleh Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Patarai A Burhan GS.
Ali dalam sambutan pembukanya menyampaikan bahwa pihaknya sengaja datang untuk bersilaturahmi. Maksud hati ingin menemui Kadisbudpar Sulsel (Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan), Muhammad Jufri sekaligus sebagai kejutan. Di samping itu ingin menegaskan bahwa sekolah yang beralamat di Jalan Pramuka Nomor 3 Limbung, Kabupaten Gowa itu ada dan eksis melahirkan generasi muda siap terjun ke dunia kerja.
“Kami tetap eksis dengan 1 kelas UPW walaupun minat kesana itu sangat tinggi sekali dilihat dari tingginya (banyaknya) destinasi wisata di Gowa. Untuk itu kami kesini untuk bersilaturahmi sebagai bagian dari keluarga besar dinas pariwisata,” jelas Kepala UPT SMK Negeri 1 Gowa.
Telah membuka jurusan UPW (Usaha Perjalanan Wisata) sejak beberapa tahun lalu dan berharap ke depan bisa membuka jurusan baru, diantaranya tata boga dan perhotelan. Bahkan dengan pertemuan hari ini pihaknya mendapat masukan untuk membuka jurusan manajemen destinasi wisata dan tour and travel.
“UPW ini kami dirikan tahun 2018. Kami mulai dengan satu rombel karena pertimbangan sarana dan Tenaga Pengajar yang dipangkas,” bebernya.
SMK Negeri 1 Gowa merupakan sekolah yang sebelumnya bernama SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) Limbung. Oleh Patarai, dijanjikan untuk melakukan kunjungan balasan sebagaimana permintaan pihak SMK Negeri 1 Gowa. Tinggal menyesuaikan waktu dan momen yang tepat agar benar-benar dapat membangun sinergitas antar kedua pihak.
Muh Ali Bakri selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Industri pun turut serta dalam kesempatan itu. Termasuk sejumlah Guru, Wali Kelas X, Muslimah, Wali Kelas XI, Syahriani, dan Wali Kelas XII, Asrida serta tak ketinggalan Ketua Jurusan UPW, Asnidar.
Diketahui SMK Negeri 1 Gowa juga membuka jurusan Bisnis Daring Pemasaran, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Teknik Audio Video. Untuk teknik audio video dilengkapi gedung untuk praktek bagi siswanya.
“Kita ada gedung yang dilengkapi prasarana belajar teknik audio video. Siswa kami 1.500-an, kami batasi juga karena keterbatasan lahan,” tambah Imanuddin.
Sementara itu, Patarai menyampaikan bahwa pihaknya membuka ruang seluas-luasnya untuk berkolaborasi dengan SMK Negeri 1 Gowa. Untuk menarik minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke jurusan pariwisata, dia menyarankan agar didukung dengan promosi dan sosialisasi yang optimal.
“Harus disosialisasikan ke masyarakat, bahwa kemampuan siswa luar biasa, bisa mandiri dan lebih spesifik ilmunya kalau menguasai ilmu pariwisata. Dibanding SMA umum, ilmunya generalis, jadi mungkin saja publikasi ta (publikasi Anda) agak lemah,” imbuhnya.
Bagaimana meyakinkan orang tua untuk menitipkan anaknya ke SMK Negeri 1 Gowa. Apalagi kata Patarai, sangat banyak bisa dilakukan dengan dunia pariwisata, seperti halnya kuliner hingga mengelola suatu area menjadi destinasi wisata.
Wujudnya membuka lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bersambut angin segar dari Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum, Zulfikar terkait proses magang bagi seorang siswa.
“Kalau memang ada siswanya mau magang, silakan. Sebanyak-banyaknya kalau bisa, pokoknya semua jurusan bawa kesini,” tegas Fikar.
Dijelaskan, peserta magang datang dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Mereka disebar ke Bidang dan UPT sesuai bidang keilmuannya.
Disbudpar Sulsel sendiri mencakup 5 Bidang dan 3 UPT di luar Sekretariat Dinas yakni Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif, Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata.
Berikutnya Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bidang Pengembangan Pemasaran. Lalu UPT Museum dan Taman Budaya, UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, dan UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu. (*)