AMBAE.co.id – Jakarta. Upaya untuk meningkatkan promosi kepariwisataan di Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) terus dilakukan dalam beragam cara dan metode. Antara lain pemanfaatan media sosial, website, digital branding hingga penggunaan media 2 dimensi seperti baligho, leaflet dan banner.
Terlepas dari segala metode itu, penguatan juga dilakukan dengan membangun kembali koordinasi yang makin erat dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (KemenParEkRaf RI). Merupakan upaya terbilang jitu yang sempat mengalami penurunan kuantitas karena Pandemi COVID-19 yang memaksa dilakukannya pembatasan tatap muka secara daring.
Wibowo selaku Kepala Seksi Promosi Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) Provinsi SulSel terpanggil untuk memenuhi tanggung jawab itu. Dan juga sebagai langkah strategis baginya yang baru menduduki jabatan itu selama beberapa bulan terakhir.
“Hari ini kami menemui jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Secara khusus kami berkunjung untuk berkoordinasi ke Direktorat Pemasaran Pariwisata Regional I terkait langkah pemasaran di masa mendatang yang kita tahu sampai hari ini masih pandemi”, ungkap Bowo, sapaan akrabnya.
Pertemuan berlangsung cukup alot di Ruang Tamu, tak jauh dari ruang kerja Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I, Vinsensius Jemadu. Hadir pada kesempatan itu, salah seorang Pejabat Fungsional, Candra.
Bowo menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan KemenParKeRaf RI. Program dan kegiatan yang bisa dikolaborasikan dengan daerah, dia minta agar dilibatkan SulSel sebagai salah satu targetnya.
“Misalnya ada pameran, kiranya kami dari Sulawesi Selatan bisa bergabung ataupun diundang khusus untuk bersama Kementerian dan juga provinsi lainnya sebagai peserta pameran. Inshaa Allah kami siap pak, saat ini beberapa destinasi wisata di daerah kami telah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan CHSE”, ujarnya.
Dia berdalih, apa yang dilakukannya sebuah peningkatan. Betapa tidak, pendahulunya terbilang tidak pernah berinteraksi langsung dengan pihak Kementerian.
Sehingga Promosi Wisata pada DisBudPar SulSel, terkesan baru bangun dari tidurnya. Hal itu terkuak dari pembahasan selama pertemuan, bahkan dikatakan Candra jika dalam rentang waktu cukup panjang, baru kedatangan lagi tamu dari SulSel.
“Sulawesi Selatan ya? Bagus ini, silaturahmi juga akan tambah lancar”, singkatnya saat menyambut kedatangan Bowo.
Turut bersama Bowo saat itu, Kepala Seksi Pembinaan dan Event, Ahmad Yusran serta seorang Staf, Abdul Azis yang menangani kehumasan dan juga hal-hal terkait publikasi dan konten promosi.
“Karena ini promosi banyak lewat online. Jadi webinar kita laksanakan, nanti pak Kadisnya bisa jadi Narasumber menyatakan kesiapannya dengan protokol kesehatan itu”, ujar Candra.
Fokus promosi kata dia, masih pada dalam negeri. Digambarkan bahwa KemenParEkRaf RI banyak memberdayakan pengguna dunia maya atau netizen yang bergelut khusus pada penyediaan konten kepariwisataan.
“Sekarang main medsos saja, lebih efektif dari pakai brosur. Kita ada program membawa YouTuber dan Selebgram itu ke daerah, nanti mereka yang buat kontennya dan publikasikan di akunnya” jelasnya.
Karenanya, semoga ke depan ada program ke SulSel. Candra menyinggung keindahan Negeri Di Atas Awan yang berlokasi di Toraj Utara, semoga destinasi itu bisa masuk salah satu lokus (lokasi fokus) para content creator. (*)