AMBAE.co.id – Makassar. Menghadiri Launching Garuda di Lautku, di Gedung Wisma Negara, Kota Makassar pada Jumat (17/01/20), Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan), HM Nurdin Abdullah mengapresiasi gagasan TNI AL untuk menjaga dan memelihara terumbu karang di wilayah SulSel pada khususnya.
Betapa tidak, dari 330 pulau indah di SulSel, sebagian sudah tidak terjaga lagi terumbu karangnya. Terjadi karena adanya pemboman ikan, kata Gubernur yang karib disapa NA.
“Saya yakin pulau-pulau kita punya terumbu karang sangat indah. Tapi banyak yang dirusak dengan penggunaan bom”, jelasnya.
Karenanya dia mengajak seluruh stakeholder untuk turut membantu TNI AL melalui gerakan “Garuda di Lautku”. Menurutnya jika pulau bisa dimaksimalkan, tentu akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
“Saya harap inisiatif dari TNI AL memelihara terumbu karang akan mudah mengatasi kerusakan. TNI AL akan bekerja sama dengan Pemprov SulSel dan Pemkot Makassar”, ujar dia.
TNI AL merupakan pengagas melibatkan kerja sama lintas sektor dua Pemerintahan yakni Provinsi SulSel dan Kota Makassar. Sementara Pemprov SulSel kata NA sangat mengapresiasi dan mendukung TNI AL dengan berupaya menjaga serta memelihara terumbu karang maupun seluruh ekosistem laut di daerah ini.
Lebih lanjut NA berharap provinsi lain di Indonesia dapat mengikuti jejak TNI AL, Pemprov SulSel dan Pemkot Makassar. Hal itu disampaikan di hadapan Kepala Staf Angkatan Laut, Siwi Sukma Adji.
“Pemeliharaan terumbu karang sangat penting dilakukan. Semoga kegiatan bisa diikuti provinsi lain di Indonesia”, tegasnya.
Menanggapi itu, Siwi menuturkan bahwa kegiatan itu bukanlah simbolis semata. Pihaknya akan mengimplementasikan di lapangan.
“Kegiatn ini bukan simbolis saja, akan dikerjakan dan diterapkan TNI Angkatan Laut bersama masyarakat”, tuturnya.
Senada NA, dia menjelaskan jika kerusakan ekosistem laut tak lain karena ulah manusia. Sebagian mengedepankan kepentingan pribadi dan mengabaikan kelestarian.
Siwi juga mengapresiasi NA serta seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah. Diterangkan bahwa apa yang dilakukan generasi saat ini, sesungguhnya akan dinikmati generasi berikutnya. (*)