Anak Muntea Gali Ilmu Lewat Taman Baca KBK

Gaya membaca anak Muntea di Kemah Buku Kebangsaan Jilid III.
Taman Baca KBK III diminati sejumlah anak Trans Muntea untuk membaca buku (27/10/19).

AMBAE.co.id – Bantaeng. Puluhan anak usia dini bergerombol sembari membaca buku di sekitar area Kemah Buku Kebangsaan (KBK) Jilid III yang digelar di Trans Muntea, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.

Tren membaca ini sudah berlangsung sejak awal KBK digulirkan tanggal 19 Oktober 2019. Dan kembali terlihat pada Minggu pagi hingga sore (27/10/19).

Mereka adalah warga setempat yang terlihat sangat senang disuguhi beragam buku di Taman Baca yang khusus dihadirkan Panitia. Mulai buku komik, buku cerita hingga buku pelajaran dan buku pengetahuan umum yang mampu menginspirasi anak.

“Saya baca komik pak, bagusnya! Sekolahku di rumahnya pak Dusun”, ucap anak laki-laki, Miri.

Dia bersama temannya setiap hari sengaja meluangkan waktu ke lokasi KBK. Buku dipilih untuk dibaca sesuai kapasitas dan kesukaannya masing-masing.

Read:  Anak Pasar Pun Disasar PKK SulSel Selama COVID-19

Beberapa diantaranya masih dalam tahap belajar membaca. Terlihat dan terdengar dari caranya membaca, Nasir begitu bersemangat mengeja huruf demi huruf.

Beda halnya dengan Sulis sudah mulai lancar mengeja, kendalanya masih kurang kaya memahami kata-kata baru yang memang terdengar kurang lazim disebut dalam tatanan bahasa sehari-hari.

Ahmad Ismail selaku Pembina KBK mengatakan bahwa anak-anak itu sehari-hari menimba ilmu di bangku Sekolah Kelas Jauh yang ditempatkan di rumah pribadi Kepala Dusun.

“Mereka siswa kelas jauh di rumahnya pak Dusun. Dan ada juga Kelas Jauh lainnya di sisi Timur dan Selatan lokasi KBK saat ini”, jelasnya.

Senada itu, Jamal yang juga Pembina KBK membenarkan hal tersebut. Diterangkan bahwa guru di sekolah itu hanya satu orang.

“Cuma satu orang gurunya, kalau siswanya lumayan, sekitar 20 orang. Tapi jumlah itu sudah semuanya dari kelas 1 sampai kelas 6”, tegas Jamal.

Dikonfirmasi terpisah, Pembina KBK, Takdir menjelaskan bahwa Taman Baca tersebut sedianya akan tetap dihadirkan di Trans Muntea. Hanya saja penempatannya masih mencari rumah mana yang dianggapnya aman dan kira-kira ada orang yang bisa bertanggung jawab menjaga buku.

“Untuk memenuhi minat baca anak-anak di Trans Muntea ini, kami sering datang membawa buku dengan memanfaatkan kendaraan sepeda motor”, ungkapnya, Senin (28/10/19).

Selain itu, Takdir bersama rekannya juga memanfaatkan rumah warga sebagai lokasi bagi anak-anak membaca. Kendala yang dihadapi, saat ini di rumah yang kerap digunakan itu harus dihentikan sementara waktu karena pemiliknya baru saja melahirkan dan butuh ketenangan atas bayinya.

Read:  HAN 2022, Kemen PPPA Anugerahkan Penghargaan Standarisasi SRA ke SDIT Ar-Rahmah

Abby, sapaan akrab Pemuda Ulu Ere ini berharap untuk lebih memaksimalkan peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) khususnya anak di Trans Muntea agar Pemerintah bisa peduli meski sedikit saja. (*)