Dari Ketinggian 1214 mdpl, ASN Disbudpar Sulsel Kembangkan Kapasitas Kepegawaian

 

ASN Disbudpar Sulsel ikuti workshop kepegawaian.
Muhammad Jufri menyampaikan arahannya pada Pembukaan Workshop Peningkatan Kapasitas Kepegawaian di Malino, Gowa (11/12/21).

AMBAE.co.idGowa. Memasuki hari libur kerja di pekan kedua Desember 2021, Disbudpar Sulsel (Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan) melaksanakan workshop internal bagi jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara). Terutama untuk lingkup Sekretariat Disbudpar Sulsel yang membawahi Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum.

Mencakup Subbagian Keuangan, Subbagian Program, dan Tata Usaha Pimpinan. Malino yang dikenal sebagai Kota Bunga menjadi lokasi kegiatan bertajuk Workshop Peningkatan Kapasitas Kepegawaian Lingkup Disbudpar Sulsel.

Berada di ketinggian sekira 1.214 mdpl, lebih tepatnya di Villa Masagena yang beralamat di Jalan Setiabudhi Nomor 191, Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Bukan tanpa alasan dipilihnya tempat itu, Zulfikar selaku Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum berharap agar workshop itu sekaligus menjadi wadah mempererat silaturahmi.

Dan juga menambah keakraban seluruh jajaran Sekretariat Disbudpar Sulsel. Diketahui, selain ASN yang menempati posisi PNS (Pegawai Negeri Sipil) struktural juga mengikutsertakan pejabat fungsional serta Non ASN yang mana terdiri dari Tenaga Kontrak, Tenaga Outsourcing, dan Tenaga Magang.

“Kegiatan workshop ini kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan juga pengetahuan mengenai kepegawaian,” ungkap Fikar sapaan akrabnya.

Dengan pengetahuan yang mumpuni, diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja dalam hal memberikan layanan kepegawaian di internal institusi. Selain Sekretariat, Disbudpar Sulsel juga didukung 5 bidang dan 3 UPT (Unit Pelaksana Teknis).

“Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif, lalu Bidang Pengembangan Destinasi, Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, dan Bidang Pengembangan Pemasaran. UPT-nya ada 3 yaitu Museum dan Taman Budaya, Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, dan Taman Budaya Benteng Somba Opu,” urainya kepada AMBAE, Sabtu (11/12/21).

Workshop juga menargetkan terbentuknya sikap, perilaku, dan karakter yang peduli serta peka terhadap tugas pokok dan fungsinya. Karenanya perlu didasari dengan kemampuan memahami regulasi maupun seluk beluk kepegawaian pada sisi target, realisasi, dan implementasi sesuai bidang kerjanya.

“Tujuan lainnya, agar melalui workshop ini dapat ditingkatkan lagi kemampuan pegawai kita di Disbudpar Sulsel untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai,” terangnya.

Tak kurang dari 33 orang peserta mengikuti workshop. Fikar dalam laporannya saat pembukaan menyebutkan, kegiatan itu bakal berakhir Minggu besok, 12 Desember 2021.

“Pesertanya 33 orang. Inshaa Allah 3 hari kita adakan kegiatan kita ini, untuk pemateri kita datangkan dari BKD, Bappelitbangda, dan BKAD,” jelas dia.

“Mekanisme Penyusunan Anggaran APBD” mengawali pemaparan materi dari Bappelitbangda Sulsel. Lanjut dengan “Mekanisme Pelaporan Keuangan Daerah” dari BKAD Sulsel.

Read:  How to Meet Russian Woman For the purpose of Marriage

Sedangkan materi inti terkait kepegawaian, BKD Sulsel mengutus jajarannya guna mengupas materi bertajuk “Penilaian Kinerja PNS Berdasarkan PP Nomor 30 Tahun 2019”. Materi ini mendapat respon lebih besar ketimbang dua materi lainnya.

Mustakim misalnya, berharap ada peningkatan besaran nilai TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Sehingga tahun demi tahun, grafiknya bukan malah mengerucut ataupun mengalami kemerosotan.

“Kalau bisa jumlah (nilai) TPP yang kita terima ini naik ya dari waktu ke waktu, bukan justru turun,” tegas ASN dengan jabatan Pengelola Kepegawaian yang akrab disapa Akim.

Sementara Musyawir, seorang Penyusun Kebutuhan Inventaris meminta adanya keteraturan yang bergeser dari sebelumnya. Agar pencairan dan pembayaran dana TPP bagi ASN, dimajukan waktunya di pertengahan bulan berjalan.

“Utamanya di Disbudpar Sulsel, harapannnya TPP dibayarkan lebih cepat karena biasanya nanti tanggal-tanggal berapa gitu. Lebih hebat lagi kalau berimpit dengan dibayarnya gaji,” harap Syawir.

Diskusi yang interaktif itu menjadi perhatian tersendiri bagi Muhammad Jufri, adalah Kepala Disbudpar Sulsel bergelar Professor yang menjabat sejak Oktober 2021. Baginya, masukan-masukan dan harapan dari sejumlah peserta workshop menjadi representasi SDM ASN yang makin berkualitas.

“Tadi Saya katakan di sambutan Saya agar semua peserta benar-benar menyimak, memahami, dan membangun interaksi, komunikasi yang produktif dua arah antara pemateri dengan peserta. Untuk itu kita hadirkan BKAD, BKD, dan Bappelitbangda karena mereka yang lebih memahami sebagai leading sector,” terangnya, ekslusif kepada AMBAE.

Sebelumnya, putra Kabupaten Kepulauan Selayar itu memberi arahan dari atas podium, bahwa organsiasi dimanapun termasuk Disbudpar Sulsel senantiasa diperhadapkan dengan tantangan dan perubahan. Menghadapinya, ASN perlu menyesuaikan dengan tiap perubahan yang terjadi.

“Untuk itu dibutuhkan upaya kita untuk terus melakukan adaptasi, penyesuaian-penyesuaian. Kita di pariwisata, oleh Mas Menteri, kemarin kita sudah diperkenalkan 3 pilar utama yaitu terkait dengan inovasi, adaptasi, dan satunya lagi adalah kolaborasi,” tutur Jufri.

Penyesuaian itu merujuk adanya perubahan regulasi. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil adalah contoh konkrit setelah terbitnya dan diberlakukannya PP Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

“Regulasi yang baru harus kita pahami bersama, baik itu dalam bidang kepegawaian, perencanaan, dan juga pengelolaan keuangan. Maka dari itu, workshop hari ini kita ingin meningkatkan kompetensi, kemampuan, dan keterampilan kerja teman-teman ASN,” pungkasnya.

ASN menurut Jufri sangat membutuhkan peningkatan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas terkait kompetensi karena akan berdampak pada kinerjanya sesuai bidang tugas masing-masing yang dijalankan.

“Setiap organisasi yang ingin maju, Saya kira dimanapun pasti membutuhkan 3 unsur tadi, inovasinya cepat, lalu senantiasa bisa beradaptasi, lebih penting lagi, perkuat kolaborasi dengan berbagai pihak seperti 3 OPD yang kita jalin sinergitas hari ini,” tandasnya.

Prof Jufri kemudian mengapresiasi Zulfikar beserta seluruh jajarannya. Berhubung dapat menggelar kegiatan workshop, terlebih diadakan di sekitar destinasi wisata di Malino, Gowa. (*)