AMBAE.co.id – Makassar. Apel Besar Gerakan Pramuka tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) berlangsung khidmat pada Rabu pagi (18/08/21). Pimpinan Satuan Karya (Saka) Pariwisata, Bruno S Rantetana tampak hadir virtual sejak pukul 07:00 Wita hingga upacara usai sekitar pukul 09:30 Wita.
Kehadirannya menjadi satu-satunya perwakilan dari 11 Saka yang ada di SulSel. Kwartir Daerah (Kwarda) SulSel selaku pelaksana upacara juga menghadirkan beberapa perwakilan Kwartir Cabang (Kwarcab) melalui Zoom Cloud Meeting.
Terlihat bergabung dari Kabupaten Bulukumba, Bone, Gowa, Jeneponto, Kepualuan Selayar, Sinjai, Luwu Timur, Pangkep, Barru, Pinrang, Luwu, Maros Tana Toraja, Wajo dan Takalar. Sementara di Halaman Rumah Jabatan Gubernur SulSel, upacara luring diikuti terbatas, diantaranya golongan Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka Peduli.
Masing-masing diwakili sebanyak 4 orang, ditambah Korsik (Korps musik), lalu pelaksana upacara lainnya yakni Komandan Upacara, Pasukan Pembawa Panji-panji Gerakan Pramuka, Pembaca Dasa Dharma Pramuka dan Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Andi Sudirman Sulaiman selaku Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur SulSel sekaligus Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup).
“Saya selaku Pimpinan Saka Pariwisata sangat bersyukur bisa turut serta mengikuti Apel Besar Gerakan Pramuka Tahun 2021. Memang suasananya cukup berbeda, cuma bisa virtual, tapi Saya yakin semangat kepramukaan tidak luntur sedikit pun. Pramuka sejatinya harus ambil bagian membantu Pemerintah menangani Pandemi COVID-19 ini supaya bisa hidup normal kembali seperti tahun 2019 ke belakang”, ungkapnya kepada AMBAE saat ditemui di Gedung Mulo, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) Provinsi SulSel.
Dari ruangan kerjanya yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23 Kota Makassar, sejak pagi buta, Bruno telah bersiap mengikuti upacara. Pakaian seragam pramuka lengkap dengan lambang, tanda kecakapan dan tanda kehormatan dikenakannya menghadap ke layar monitor seukuran 21 inch.
Sesekali dirinya mengangkat lengan ataupun tangan kanannya. Menyerupai penghormatan, Bruno berucap “Salam Pramuka”, tatkala menjawab salam dari Irup maupun Ketua Harian Kwarda SulSel, Haris Yasin Limpo.
“Ada 11 Saka tercatat di Sulawesi Selatan. Kalau kami Saka Pariwisata fokusnya terkait bidang kepariwisataan dengan 3 krida di dalamnya, Krida Penyuluh Pariwisata, Krida Pemandu Pariwisata dan Krida Kuliner”, tuturnya.
Adapun 10 Saka lainnya yakni Bakti Husada, Bahari, Wanabakti, Kencana, Bhayangkara, Widya Budaya Bakti, Wira Kartika, Kalpataru, Taruna Bumi dan Dirgantara. Besar harapan dia, pandemi segera berakhir dan kegiatan kepramukaan dapat menggeliat lagi seperti halnya perkemahan, jambore serta pelatihan-pelatihan kepada para anggotanya hingga tingkat cabang di Kabupaten/Kota.
“Tahun 2020 sedianya kita ada kegiatan besar di SulSel yang digagas Saka Pariwisata, tapi tertunda karena Pandemi COVID-19. Padahal sudah ada 6 provinsi mendaftar untuk mengikuti kegiatan, sudah kita susun sejak 2019”, jelasnya.
Dikatakan, tema Hari Pramuka dan Gerakan Pramuka ke-60 “Pramuka Berbakti Tanpa Henti Dalam Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Kedisiplinan dan Kepedulian Nasional” yang diperingati 14 Agustus 2021 lalu seyogyanya mampu direpleksikan seluruh anggota pramuka untuk mengabdikan diri terhadap bangsa dan negara. Mendukung program Pemerintah dan juga mengabdikan diri kepada masyarakat melalui kegiatan bakti sosial dan sosial kemasyarakatan.
“Pramuka ini kan diatur dan diberi tanggung jawab Undang-Undang. Satu-satunya gerakan kepramukaan di Indonesia, merupakan wadah pendidikan non formal”, imbuhnya.
Pada upacara kali ini, penghargaan dari Kwarnas (Kartir Nasional) diserahkan Plt Gubernur SulSel. Berupa Piagam Penghargaan, berikut Lencana Melati, Dharma Bakti dan Karya Bakti kepada beberapa anggota dewasa.
Dalam sambutan tertulis Ketua Kwarnas, Budi Waseso, Plt Gubernur SulSel membacakan, bahwa sikap peduli, disiplin dapat dilakukan dimana saja. Sehingga nantinya menjadi teladan bagi masyarakat sekitar.
“Ini sejalan dengan Bapak Presiden selaku Ketua Mabinas. Gerakan kedisiplinan naisonal dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Gerakan kepedulian nasional dengan menolong sesama hidup. Dapat dilakukan dimana saja, mulai lingkungan keluarga”, ujarnya.
Mewujudkan itu, Kwarnas menetapkan bulan Agustus sebagai bulan bakti nasional. Yang mana di bulan diperingatinya Hari Pramuka dan Gerakan Pramuka, diharapkan ada peningkatan dan lebih masif untuk semakin peduli terhadap penanganan dan pencegahan penularan serta dampak dari penyakit yang ditimbulkan virus corona tahun 2019 yakni SARS-CoV-2. (*)