Bupati Bulukumba Harap Festival Pinisi Tetap Masuk 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia

Pembukaan Festival Pinisi XI.
Bupati Bulukumba (topi biru) menumpangi perahu menuju kapal pinisi dalam rangka Pembukaan Festival Pinisi XI tahun 2020 (22/11/20).

AMBAE.co.id – Bulukumba. Menjadi penegasan Bupati Bulukumba, Andi Sukri A Sappewali saat membuka secara resmi Festival Pinisi XI tahun 2020 di atas salah satu kapal pinisi pada Minggu malam (22/11/20) di wilayah Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.

Dia berharap agar kegiatan itu tetap masuk dan dicatatkan pada One Hundred (100) Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia. Targetnya promosi kepariwisataan di daerahnya lebih masif lagi meski di tengah Pandemi COVID-19.

Sehingga pasca pandemi, kunjungan wisatawan lebih meningkat, baik itu wisatawan domestik maupun internasional. Karenanya Festival Pinisi XI dijadikan momentum untuk memacu potensi wisata lainnya di Butta Panrita Lopi (julukan untuk Kabupaten Bulukumba sebagai Tanah Pembuat Kapal).

“Kita berharap Festival Pinisi tahun depan tetap masuk di One Hundred Calendar of Event Wonderful Indonesia. Capain ini harus kita pertahankan sambil evaluasi beberapa kelemahan yang semakin disempurnakan pada kegiatan selanjutnya”, kata Sukri.

Untuk selanjutnya, event ke-XII tahun mendatang, Pemkab Bulukumba akan berkolaborasi dengan lebih banyak pihak lagi. Tak hanya pada tataran Pemerintahan, tapi juga dengan komunitas seperti terjalin saat ini, begitu pula dengan lembaga maupun instansi lain agar ada nuansa baru dan inovasu yang lahir dari event satu ke event lainnya.

“Ke depan akan kita kolaborasi dan kembangkan pada Festival Pinisi. Kegiatan ini memeperlihatkan kekuatan dan potensi wisata yang kita miliki dari 4 dimensi Kabupaten Bulukumba.

Dia pun mengajak seluruh pihak bersinergi dan membangun kaborasi api. Termasuk Dandim 1411 Bulukumba yang turut hadir di atas salah satu dari 4 kapal pinisi yang digunakan selama event berlangsung.

“Semoga ke depan semakin maju dan sejahtera khususnya sektor pariwisata. Mari kita semua bersatu demi kemajuan dan kejayaan Kabupaten Bulukumba di masa mendatang, jayalah Bulukumba, Bulukumba kita semua”, imbuhnya.

Senada itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran, Syamsuniar Malik yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (DisBudPar SulSel) mengatakan bahwa pinisi yang telah menjadi warisan dunia, seyogyanya dipertahankan, dijaga dan dilestarikan.

Read:  Breaking News: Laka Lantas Depan Pekuburan, Korban Dilarikan ke RSUD Bantaeng

Tak hanya sekedar tontonan, hingga kini masyarakat Bulukumba masih dikenal sebagai pembuat perahu pinisi. Hal itu menurutnya perlu diteruskan para generasi berikutnya agar tidak hilang ditelan zaman.

“Pinisi ini kan sudah mendapat pengakuan sebagai warisan dunia tak benda. Generasi muda saat ini harus melanjutkan kepiawaian orang tua kita di Bulukumba, bisa dan terus membuat kapal pinisi, bayangkan beragam bangsa dan negara menyatu di sini karena memesan pinisi”, terangnya.

DisBudPar SulSel sendiri dalam setiap perhelatan itu mensupport banyak hal. Betapa tidak, Festival Pinisi yang masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia tidak serta merta dapat menyandang peringkat itu selamanya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (KemenParEkRaf RI) mengevaluasi tiap tahunnya.

“Sebuah event bisa dicatat di Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia, salah satu syaratnya harus berkelanjutan. Kita kan punya kapalnya, potensi wisatanya kita punya dan tidak kalah dengan daerah lain, tugas kita menjaganya tetap eksis dengan dukungan penuh ke Kabupaten Bulukumba, begitu juga event di daerah lainnya”, tegas Syamsuniar.

Lebih lanjut disampaikan, Pemerintah Provinsi SulSel menjadikan Bulukumba sebagai salah satu target pengembangan kepariwisataan. Terbukti gencarnya program dan bantuan yang diarahkan ke daerah itu, antara lain rencana pembangunan bandara hingga pembangunan jalan tol dari Makassar dan berakhir di Pantai Bira, Bulukumba. (*)