AMBAE.co.id – Makassar. Bertempat di Rumah Jabatan Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan), HM Nurdin Abdullah selaku Gubernur SulSel mengikuti virtual meeting dengan Presiden Republik Indonesia, H Joko Widodo. Merupakan rapat terbatas bersama Kabinet Indonesia Maju serta Gubernur se-Indonesia, tepatnya Selasa (01/09/20).
Kepada Jokowi, Nurdin Abdullah melaporkan beberapa hal di SulSel. Di antaranya terkait perkembangan Bandara Buntu Kunik. Adalah bandara baru yang ditempatkan di Kabupaten Tana Toraja.
Saat ini sudah bisa melayani penerbangan jenis pesawat Kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan. Selain itu pesawat ATR 72-600 dari Maskapai Wings Air juga sudah bisa dinikmati penumpang.
Rute penerbangan sendiri, oleh Wings Air berhasil melakukan proving flight (uji coba terbang awal) dari Bandara Sultan Hasanuddin. Nurdin Abdullah menjelaskan bahwa kehadiran bandara berkat sinergitas Pemerintah mulai pusat, provinsi hingga kabupaten.
“Bandara ini hadir karena sinergitas yabg terjalin antara Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten”, ungkapnya.
Infrastruktur bandara itu dibangun Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan. Sementara lahannya disiapkan pemerintah daerah di Kabupaten Tana Toraja.
“Kami berharap Bapak Presiden dapat meresmikan bandara tersebut. Mudah-mudahan, perekonomian di Tana Toraja dan sekitarnya lebih meningkat dengan kehadiran bandara Buntu Kunik”, harap Nurdin Abdullah.
Pada kesempatan sama, dia juga melaporkan kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi di SulSel. Menurutnya pandemi telah berdampak terhadap berbafai sektor khususnya kesehatan, ekonomi dan keuangan.
Karenanya pihaknya menekankan adanya sinergitas kepada semua pihak. Bahu membahu memulihkan SulSel dengan melibatkan seluruh stakeholder, siapa kerja apa.
“Semoga kita bisa melewati semua tantangan yang ada di tengah pandemi COVID-19 ini. Tentu support dari semua stakeholder ikut menentukan berhasil tidaknya kebijakan yang kami jalankan, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan”, pungkasnya.
Kabar baiknya kata Nurdin Abdullah, kasus positif dan terinfeksi virus tersebut menunjukkan pola penurunan. Ditandai dengan semakin rendahnya angka Reproduksi Efektif (Rt).
“Angka Reproduksi Efektif Sulawesi Selatan untuk COVID-19 ini di kisaran 0,68 hingga 0,89 atau di bawah 1. Artinya dalam satu orang penderita tidak lagi menularkan penyakit ini kepada orang lain”, jelas dia.
Penurunan itu semakin tampak sejak pertengahan Juli hingga penghujung Agustus 2020. Kesemua bisa diwujudkan, kembali dikatakannya karena sinergitas dan kerja keras dengan sejumlah inovasi yang dibuat Pemprov SulSel.
“Kita punya program Duta Wisata COVID-19, Alhamdulillah menjadi salah satu pemicu menurunnya angka kasus baru. Dan tidak terlepas dari kesadaran masyarakat bahwa protokol kesehatan penting dijalankan untuk saling menjaga satu sama lain”, tutup Gubernur SulSel. (*)