AMBAE.co.id – Makassar. Dalam waktu dekat, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Seni Tari Unhas (Universitas Hasanuddin) Makassar akan bertanding di Italia. Tepatnya tanggal 1 sampai 4 November 2019.
Menjelang perhelatan itu bergensi itu, UKM Seni Tari Unhas memperkenalkan tarian yang akan ditampilkan nantinya. Tarian itu dipertontonkan di hadapan Hj Liestiaty F Nurdin selaku Ketua Dekranada (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) dan tetamu yang hadir pada kegiatan “A Night with the Glory of Sutera”.
Kegiatan yang dihelat di Taman Lakipadada, Rumah Jabatan Gubernur SulSel di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sabtu malam (05/10/19) itu disebut-sebut sebagai bentuk dukungan kepada UKM Seni Tari Unhas menuju Italia. Lies berharap agar produk lokal khas SulSel juga dikenalkan nantinya di Italia.
“Saya harap adik-adik mahasiswa dari UKM Seni Tari Unhas membawa minyak gosok, sarung dan sutera. Produk khas SulSel ini kita harapkan semakin dikenal dikancah internasional”, imbuhnya.
Malam itu juga ditampilkan 3 tarian yang pernah mengantar UKM Seni Tari Unhas meraih juara di berbagai negara. Diketahui beberapa tropi di ajang tingkat nasional maupun internasional sudah dimiliki diantaranya tahun 2014 di Bulgaria dan tahun 2015 di Spanyol.
Penampilan itu, penari menggunakan busana berbahan sutera. Dekranasda SulSel sebagai penggagas kegiatan melakukan lelang penjualan busana dari para desainer malam itu, 25 persen hasilnya akan disumbangkan kepada UKM Seni Tari Unhas.
Senada itu, Laode Asrul dari civitas Unhas berharap sama agar produk seperti sutera dapat lebih dikenal masyarakat luas baik di Indonesia maupun luar negeri. Salah satu caranya dengan menggunakan busana sutera saat mengikuti lomba di Italia.
“Insya Allah tahun ini UKM Seni Tari Unhas akan berusaha meraih juara di Italia. Kita akan bangkit kembali untuk memenangkan tropi tersebut, Insya Allah”, pungkasnya.
Harapan ini menjadi cambuk tersendiri bagi utusan SulSel yang akan berupaya maksimal untuk bisa mengharumkan nama Indonesia, berkompetisi dengan berbagai negara di dunia. Namun tak kalah pentingnya bagaimana potensi lokal bisa mendunia. (*)