Pengurus DPD ASITA Sulsel Resmi Dilantik: Didi Leonardo Manaba: Budayakan Mamase

 

Pelantikan Pengurus DPD ASITA Sulsel di Mini Hall Gedung MULO Makassar (16/12/21).

AMBAE.co.idMakassar. Sekira 41 orang Pengurus DPD ASITA SulSel (Dewan Pimpinan Daerah Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies Sulawesi Selatan) resmi dilantik pada Kamis sore (16/12/21). Dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) ASITA Periode 2019-2024, Nunung Rusmiati di Mini Hall Gedung MULO, Kota Makassar.

Ketua DPD ASITA Sulsel, Didi Leonardo Manaba termasuk yang dilantik, sekaligus menerima bendera pataka dari tangan Nunung yang kemudian mengibarkannya. Didi berharap para pengurus bekerja maksimal dengan mengedepankan keikhlasan, ketekunan, dan sepenuh hati dalam membawa Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia itu semakin berkembang dan maju di masa mendatang.

“Mari kita membudayakan, khususnya ini bagi pengurus yaitu budaya mamase. Satu kosa kata Bahasa Bugis yang bermakna punya kepedulian dan perhatian,” pinta Didi.

Tapi juga akronim dari “Mau, Mampu, dan Sempat”. Tiga kata itu menurutnya harus dimiliki dan ditanamkan para pengurus, diikuti komitmen dan konsistensi yang kuat dalam bekerja dan menunjukkan kinerja yang positif.

“Pertama ‘Mau’ adalah punya kemauan untuk bekerja. Kedua ‘Mampu’ berarti ada kekuatan dan komitmen untuk berkontribusi terhadap asosiasi. Dan yang terakhir ‘Sempat’, sempatkanlah diri kita untuk sama-sama kita membangun organisasi,” imbuhnya.

Menjadi penyemangat kata dia dalam memberikan andil kepada daerah, bangsa, dan negara terutama pada sektor pariwisata. Lebih khusus lagi Dinas Pariwisata mulai tingkat Provinsi hingga Kabupaten dan Kota sebagai mitra kerja yang akan menyokong eksistensi peran dan tugas ASITA sebagai penyedia layanan bagi wisatawan.

Diketahui ASITA berdiri sejak 7 Januari 1971. Itu berarti, 7 Januari 2022 mendatang akan memasuki usianya yang ke-51 tahun.

Didi yang juga Wakil Koordinator Bidang Kelembagaan dan Pemerintahan pada DPP ASITA optimis dengan organisasi yang dipimpinnya bersama seluruh pengurus dapat meningkatkan citra kepariwisataan Sulsel. Membangkitkannya pasca terpuruk selama lebih 2 tahun gegara Pandemi COVID-19.

“Kita berkomitmen, kami juga berupaya untuk menggali potensi dengan yang lain. Satu hal terakhir, kami terkendala dengan kebijakan yang masih ada yaitu karantina,” tegasnya.

Kepentingan bisnis bagi Didi dan ASITA adalah nomor wahid. Pasalnya karantina menghambat arus pergerakan masuk dan keluarnya wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk mengunjungi destinasi wisata.

Sementara Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejateraan, Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel, HM Ichsan Mustari menyebut karantina jalan terbaik untuk menghalau penyebaran dan penularan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19). Virus yang kemudian melahirkan ragam varian, beberapa bulan terakhir muncul Omicron, varian yang diprediksi datang dan terdeteksi pertama di Afrika Selatan.

“Karantina itu satu-satunya jalan. Tapi mari kita berdo’a dengan upaya maksimal kita, supaya COVID bisa kita tanggulangi dengan cepat,” harap Ichsan.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel itu menjelaskan bahwa virus bernama corona dan semacamnya tidak bergerak. Justru manusia yang melakukan pergerakan begitu intens dari satu tempat ke tempat lainnya.

Karenanya dibutuhkan percepatan vaksinasi sebagai salah satu upaya bersama antara Pemerintah, Swasta, Masyarakat dan semua unsur untuk menekan laju kasus terinfeksi COVID-19. Pergerakan dibatasi dengan program PPKM serta mekanisme dan pola pembatasan lain yang dilakukan sampai sekarang.

“Selama ini selalu gejolaknya di luar dulu, terakhir pada gelombang kedua itu di India baru masuk Indonesia. Jadi memang konsen kita, bagaimana pergerakan orang kita batasi, Alhamdulillah sekarang vaksinasi berjalan baik,” ujarnya.

Meski virus masih saja menyerang dan beredar di tengah masyarakat, namun dengan vaksin yang disuntikkan ke tubuh manusia, Ichsan yang mewakili Plt Gubernur Sulsel optimis virus tidak akan bertahan lama. Dia pun meminta pengurus ASITA pada khususnya untuk tetap bersabar dengan program karantina yang ditempuh pemerintah saat orang masuk ke dan keluar dari Indonesia

Pariwisata di Sulsel menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Sebagaimana dituangkan ke dalam RPJMD 2018-2023 atas Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Periode 2018-2023.

“Kita tidak ingin mengeksploitasi banyak lagi sumber daya alam di Sulsel. Tapi bagaimana bikin bridging destinasi satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.

Sejumlah bandara dibangun, dikembangkan, dan diperkuat keberadaannya dengan dukungan jalur penerbangan. Semisal bandara di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Tana Toraja.

Sebelumnya Muhammad Jufri selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus yang telah dilantik. Baginya, waktu untuk bekerja membangkitkan pariwisata bukan lagi di depan mata, namun sejak dini digiatkan dan terus ditingkatkan presentase dan kualitasnya.

“Saya tentu saja tidak ingin menyebut ini sambutan karena hadir bersama kita pimpinan kami pak Gubernur (red: HM Ichsan Mustari). Selamat dan apresiasi Saya sampaikan kepada pengurus DPD ASITA Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2021-2026 yang baru saja dilantik,” kata Jufri yang menjauh dari podium.

ASITA dan seluruh asosiasi kepariwisataan disebutnya sangat mendukung pengembangan kepariwisataan, utamanya pada 24 Kabupaten dan Kota yang melingkupi Sulsel. Kunjungan wisatawan dapat meningkat karena peran aktif asosiasi, apalagi keberadaan Didi selaku Ketua DPD ASITA Sulsel juga menggabung secara fisik dan hati ke dalam Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Sulsel sebagai salah seorang pengurus.

“Ini adalah amunisi, spirit bagi kami untuk mendorong pengembangan kepariwisataan di Sulawesi Selatan,” terangnya.

Jufri tak lupa mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Nunung. Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP ASITA itu meyakinkan hadirin bahwa pihaknya akan bekerja keras mendatangkan wisatawan mancanegara.

Malah untuk wisatwan nusantara terus berdatangan ke Sulsel. Satu diantaranya, sekira 50 orang pada hari yang sama melakukan perjalanan wisata ke Toraja melalui fasilitasi ASITA.

“Tentu Sulawesi Selatan kita harapkan semakin bangkit dengan hadirnya DPD ASITA yang luar biasa,” tutup Jufri yang satu-satunya Kepala Dinas bergelar Professor di Pemprov Sulsel. (*)