AMBAE.co.id – Makassar. Hari Jum’at dinanti, kini tiba membersamai para aparat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) yang bekerja di Gedung MULO Makassar. Tak lain adalah pegawai Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel).
Para pegawai pun memanfaatkan hari Jum’at dengan melakukan aksi bersih-bersih. Kali ini fokus membersihkan sisi Selatan Gedung MULO. Tepatnya bagian luar area kantor yang berimpit dengan Jalan Jenderal Sudirman Makassar.
Kerja bhakti melibatkan Tenaga Non ASN (Aparatur Sipil Negara) yang mengabdi di kantor yang juga beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar itu. Turut pula diantaranya pada Jum’at pagi, 24 Februari 2023, beberapa orang ASN, seperti Daeng Ewa dan Daeng Nyampa.
Sementara Tenaga Non ASN yang diturunkan di sisi Selatan itu yakni Daeng Sija dan Daeng Desmin. Tidak banyak memang yang ambil bagian pada kerja bhakti itu.
Disampaikan M Agung selaku Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum (Kasubbag UKH) Disbudpar Sulsel, kerja bhakti itu untuk membersihkan sampah berserakan di selokan hingga ke lajur cukup sempit yang memisahkan selokan dengan pagar kantor. Di samping sampah, rumput setinggi lutut dipotong dan dirapikan menggunakan mesin pemotong rumput.
“Teman-teman membersihkan selokan di samping kantor. Terus, rumputnya dipotong supaya rapi, lalu mereka angkut ke tempat pembuangan sampah yang ada di sisi Utara Timur Laut kantor kita,” jelas Agung.
Bergantian para Tenaga Non ASN maupun ASN mengoperasikan mesin pemotong rumput. Sampah kering berupa daun dan kertas dibakar dalam jumlah relatif sedikit.
Adapun aksi bersih-bersih itu berlangsung sejak pukul 06:30 hingga 10:00 WITA. Mereka yang terlibat merupakan pegawai yang tidak mengikuti kegiatan Anti Mager di Kawasan Kuliner Lego-lego, Center Point of Indonesia (CPI).
Di hari yang sama, Pemprov Sulsel menggelar kegiatan berkaitan dengan upaya menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan bertajuk Anti Mager (Anti Malas Gerak). Kegiatan yang diinisiasi langsung Gubernur Sulsel, H Andi Sudirman Sulaiman dan telah dilaksanakan di sejumlah Kabupaten dan Kota di Sulsel.
“Nah, kenapa cuma sedikit yang kerja bhakti karena yang lain itu ada di Lego-lego. Hari ini ada juga kegiatan bersama Bapak Gubernur, kegiatan Anti Mager,” bebernya.
Agung mengaku, sehari sebelumnya menginstruksikan jajarannya kerja bhakti di area itu. Aksi bersih-bersih juga dilakukan di dalam area kantor yang dilakukan rutin setiap harinya, khususnya Petugas Kebersihan dari Tenaga Non ASN.
Daeng Ewa yang memangku jabatan Pengadministrasi Pemeliharaan Gedung Kantor mengatakan, rumput tumbuh subur di sekitar bahu selokan dan bahu Jalan Jenderal Sudirman. Begitu pun di sekitar Jalan Sungai Saddang di sisi Utara Gedung MULO Makassar.
“Kalau rumput memang harus rajin dipotong. Di taman kantor pun begitu rumputnya, ditambah bunga-bunga harus sering-sering dipangkas,” kata pemilik nama lengkap Duddin.
Dia yang sekaligus dimandat mengawasi aksi bersih-bersih itu, ikut turun ke selokan. Sampah tersangkut dan mengambang di atas air adalah dampak dari banjir sekira 2 pekan lalu yang melanda Kota Makassar.
Lantas, Daeng Sija atau Anwar L mengungkapkan, kerja bhakti ini bentuk kepedulian terhadap kebersihan dan keindahan kantor. Meskipun area kerja bhakti menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar.
“Kantor ini tidak boleh kelihatan kotor. Jelek toh kalau banyak sampah, tinggi rumputnya, sama juga kalau mobil atau motor parkir berantakan,” ujarnya.
Untuk dipahami, Gedung MULO resmi tercatat sebagai Cagar Budaya sejak tahun 2010. Ditunjang kebersihan dan keindahan, tampilan gedung diharapkan kian memikat pengunjung. (*)