AMBAE.co.id – Makassar. Tahun 2023 menjadi awal bergulirnya pesta demokrasi di Indonesia. Olehnya, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) melakukan percepatan dalam rangka menyusun perencanaan di sektor seni, budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Diwujudkan dengan dihelatnya MULO Pentahelix Forum 2023. Berlangsung selama sehari di Mini Hall Gedung MULO, Disbudpar Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kota Makassar pada Selasa, 14 Februari 2023.
Disbudpar Sulsel menghadirkan seluruh stakeholder kebudayaan dan kepariwisataan yang terdiri dari 5 unsur. Masing-masing unsur pemerintah, akademisi, bisnis atau industri, masyarakat atau komunitas, dan media.
MULO Pentahelix Forum 2023 itu mengangkat tema “Faster and Stonger Collaboration”. Abdul Wahid Syaam Tadjuddin selaku Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum, M Agung dan Kepala Sub Bagian Program menegaskan, untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan dan kepariwisataan, dibutuhkan kolaborasi yang cepat, kuat, dan terarah, serta saling terpadu yang mengarah pada pencapaian maksimal atas program dan kegiatan yang direncanakan.
“Tahun ini tahun terakhir penyelenggaraan program kegiatan Kepala Daerah, yang mana dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023. Hal ini berarti bahwa tahun ini tahun terakhir untuk mencapai segala program kegiatan dan segala target dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan,” pungkasnya.
Sekaligus menjadi tahun yang sangat berarti untuk kembali menyiapkan dan menyusun program dan kegiatan tahun berikutnya. Lima tahun kepemimpinan Gubernur Sulawesi Selatan, H Andi Sudirman Sulaiman akan berakhir tahun ini, semua stakeholder terutama Disbudpar Sulsel mengemban amanah untuk menjawab realisasi perencanaan di sektor budaya dan pariwisata.
“Tahun depan merupakan tahun pertama atau tahun transisi sebelum ditentukannya kepala daerah untuk melaksanakan program kegiatan 5 tahun yang akan datang,” tambah Wahid.
Dikatakan juga, selama tahun 2022, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan banyak melaksanakan program dan kegiatan. Alhasil menyumbang prestasi dan pencapaian yang membanggakan pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan.
Sulawesi Selatan tercatat secara nasional sebagai provinsi penyumbang desa wisata terbanyak yakni 465 desa wisata dalam Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022. Kemudian dianugerahi penghargaan atas capaian Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN).
Sulawesi Selatan menempati peringkat kelima dengan angka 3,997 setelah Provinsi Bali sebesar 4,652. Menyusul Yogyakarta sebesar 4,540 di posisi puncak, lalu DKI Jakarta sebesar 4,442, dan Jawa Tengah di angka 4,038 di urutan kedua, ketiga, dan keempat.
“Tentunya tidak terlepas dari sinergitas dan kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat dalam bidang kebudayaan dan kepariwisataan ini. Hari ini kami sangat mengapresiasi dan terima kasih atas kerja sama selama ini,” tuturnya.
Membacakan laporan Panitia Pelaksana MULO Pentahelix Forum 2023, Wahid berharap kerja sama, sinergitas, dan kolaborasi tetap terjalin untuk menyusun serta merealisasikan program dan kegiatan tahun 2023 dan tahun mendatang. Betapa tidak, diyakini masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan semua unsur pentaheliks pariwisata.
MULO Pentahelix Forum 2023 ini kata Wahid sebagai upaya untuk menyatukan persepsi antar seluruh komponen terkait dalam sektor kebudayaan dan kepariwisataan. Mendorong kerja sama lintas sektoral sekaligus mampu menyusun program dan kegiatan, untuk itu dibutuhkan komunikasi dan koordinasi antar seluruh unsur pentahelix.
Forum lintas sektor itu diwarnai pemaparan materi dari beberapa narasumber. Diantaranya Kepala Disbudpar Sulsel, H Asriady Sulaiman, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Muhammad Firdaus Muttaqin, dan juga General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedi Irfan.
Asriady berharap kolaborasi yang terbangun selama ini terus ditingkatkan untuk memajukan kebudayaan dan kepariwisataan. Melalui sektor pariwisata, dapat mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Peran dan kontribusi yang signifikan Bapak dan Ibu sekalian telah membawa sektor pariwisata sebagai sektor strategis di Sulawesi Selatan. Pariwisata mampu mendorong pemerataan pembangunan nasional terhadap penerimaan devisa negara,” ungkap Asriady.
Tak hanya kesempatan berusaha, pariwisata yang bertautan dengan budaya, seni, dan ekonomi kreatif juga mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mengentaskan kemiskinan. Hal itu ditunjang makin meningkatnya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang mengunjungi destinasi wisata dan menyaksikan event-event di Indonesia, khususnya 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
“Perlu adanya interkonektivitas sistem, sub sistem, sektor, dan dimensi supaya tercipta orkestrasi yang terintegrasi optimal. Sinkronisasi ini modal dasar untuk mencapai pembangunan pariwisata yang semakin berkualitas,” tegasnya yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan MULO Pentahelix Forum 2023.
Konsep pentaheliks tidak hanya di atas kertas semata. Dengan adanya forum seperti ini kata Asriady, akan semakin menguatkan sinergitas dan kolaborasi. Kedepan, kerja sama saling menguntungkan akan terus dilaksanakan antar sektoral. (*)