AMBAE.co.id – Makassar. Bertempat di Hotel Sahid Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf/Kepala Baparekraf RI) mengumumkan Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) Tahun 2022.
Diumumkan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan Tahun 2022 pada Kamis, 15 Desember 2022. Dimana, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat ke dalam 5 besar tingkat nasional.
Capaian IPKN Sulsel sebesar 3,997. Sementara posisi pertama hingga keempat, masing-masing diraih Provinsi Bali sebesar 4,652. Menyusul Yogyakarta sebesar 4,540, DKI Jakarta sebesar 4,442, dan Jawa Tengah dengan besaran 4,038.
“Dari 5 kategori tadi, kami melakukan pemeringkatan sub indeks dan menjadikan kategori indeks. Dan akhirnya muncullah Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional dengan peringkat pertama Bali, kedua Yogyakarta, ketiga DKI Jakarta, keempat Jawa Tengah, dan Top Five Sulawesi Selatan. Tepuk tangan untuk provinsi-provinsi yang berhasil menduduki 5 teratas,” sebut Menteri yang karib disapa Mas Sandi.
Pada kategori sub indeks, Sulsel masuk pada 1 dari 5 sub indeks yakni Travel and Tourism Policy Enabling Condition. Sulsel di posisi kedua dengan besaran 4,85 setelah Maluku dengan indeks 4,89.
Sekaligus mengungguli Kalimantan Utara, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Masing-masing meraih Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional sebesar 4,81, 4,69, dan 4,60 di peringkat ketiga, keempat, dan kelima.
Indonesia sendiri menempati posisi ke-32 di tingkat internasional. Mas Menteri menyebutkan, peringkat itu naik 12 point dibanding tahun sebelumnya.
Sandiaga Uno, sapaan akrab Menparekraf, mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Sulsel dalam mendorong pembangunan kepariwisataan. Capaian ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi pemerintah dan maupun masyarakat Sulsel.
Di tengah Pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir, Sulsel yang terdiri dari 24 Kabupaten dan Kota mampu bangkit dan berakselerasi meningkatkan sektor pariwisata. Sandiaga Uno berharap agar semakin banyak digelar event-event berskala internasional maupun nasional, regional, dan lokal di wilayah Sulsel.
Rakornas itu turut dihadiri D Khaddafi selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel. Dikatakan, capaian IPKN itu menjadi bukti kuatnya kolaborasi dan sinergitas antar stakeholder kepariwisataan.
“Dibandingkan empat daerah di atas kita, anggaran kita sangat terbatas. Bahkan mereka lima kali lipat dibanding kita. Tapi kita berhasil di posisi lima besar, berkat kolaborasi kita bersama,” pungkasnya.
Keterbatasan anggaran yang ada kata pria yang karib disapa Devo itu, tidak mengurungkan niat, semangat, dan langkah pihaknya melakukan beragam upaya untuk menggerakkan sektor pariwisata dan semua sub-sektor di dalamya. Belum lagi keterbatasan lainnya, bahwa Disbudpar Sulsel terus menjalin kerja sama dan kebersamaan dengan seluruh pihak yang tergabung dalam pentaheliks kepariwisataan.
“Kami tentu tidak bisa bekerja sendiri. Mari kita perkuat sinergitas agar pariwisata Sulsel kembali menjadi destinasi pariwisata andalan Indonesia,” imbuh Devo.
Lanjut diterangkan bahwa Disbudpar Sulsel terus mendorong dibukanya pintu masuk wisatawan mancanegara. Disamping itu, wisatawan domestik juga semakin diperbesar pergerakannya.
Kunjungan wisatawan untuk tahun 2023, pihaknya menargetkan sebanyak 25 ribu wisatawan mancanegara. Sedangkan wisatawan nusantara, menarget angka 6 juta.
Strategi lain yang dijalankan pihaknya melalui desa wisata. Tahun 2022, Sulsel yang menargetkan 300 desa wisata mampu mendulang capaian di angka 465.
“Tahun depan, kita targetkan 650 desa wisata. Pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi sektor andalan Sulsel kedepan, selain pertanian. Saya percaya kita bisa dan mampu untuk wujudkan hal itu,” tegas dia.
Untuk mewujudkan itu, Devo meyakinkan bahwa kepariwisataan Sulsel mengarah pada pembangunan destinasi wisata berbasis desa. Event pariwisata pun diperbanyak agar wisatawan semakin tertarik berkunjung dan berlama-lama di Sulsel. (*)