MAN Bantaeng Fasilitasi Tasya Mendapatkan Kaki Palsu Dompet Dhuafa Sulsel

 

Tasya (kedua dari kanan) bersama Tim Dompet Dhuafa Sulsel (01/09/2022).

AMBAE.co.idBantaeng. Kepala MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Bantaeng, Muhammad Arief P menerima Tim Dompet Dhuafa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu, 31 Agustus 2022. Tim mengunjungi Tasya, siswi MAN Bantaeng, sekaligus memberikan bantuan pemasangan kaki palsu.

“Terima kasih Dompet Dhuafa atas kepedualiannya kepada anak kita, Tasya,” kata Arief.

Tasya saat ini duduk di bangku Kelas X MAN Bantaeng. Dua tahun silam, menjalani operasi tumor tulang.

Harus rela diamputasi satu kakinya. Tatkala Arief juga memimpin MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Bantaeng, sekolah tempat Tasya digembleng kala itu.

Kembali mempertemukan Tasya dengan Arief di MAN Bantaeng. Dia menerima bantuan kaki palsu dari Dompet Dhuafa atas fasilitasi sang Kepala Madrasah (Kamad).

Arief berharap, Tasya dapat merasakan kebahagiaan karena mendapat kesempatan menggunakan kaki palsu untuk berjalan. Sehingga aktivitasnya lebih dimudahkan, dibanding harus memakai tongkat untuk menopang beban tubuhnya.

Tim Dompet Dhuafa Sulsel juga berjanji akan mendukung keberlangsungan pendidikan Tasya. Ditanya apa cita-citanya, Tasya dengan mantap menjawab, “Insyaa Allah, kelak ingin jadi accounting”.

Lantas anak ini membuat kagum tim yang bertandang ke rumahnya. Dalam beraktivitas, Tasya tidak menunggu dibantu, justru mengandalkan dirinya sendiri.

Mulai berganti dan mengenakan pakaian, shalat hingga membantu Ibunya mencuci piring. Bahkan tidak memberatkan Ibunya, orang tua yang melahirkannya, membesarkannya, dan turut merasakan pilu hidup Tasya yang tabah menjalani takdirnya.

Sebelumnya, kaki Tasya diamputasi, namun kembali melanjutkan pendidikan. Arief menceritakan kisah hidup Tasya kepada Tim Dompet Dhuafa.

Awalnya, jatuh membuat lutut kaki kirinya terbentur yang berakibat fatal, membengkak, dan membuatnya semakin kesakitan. Dampaknya, Tasya mengalami penurunan berat badan karena nafsu makan yang terus berkurang.

Pola hidup yang berlangsung gegara sakit yang dideritanya itu, menimbulkan penyakit baru. Luka muncul di lututnya, sehingga diputuskan untuk mengamputasi kaki itu demi kelangsungan hidup Tasya.

Hj Liestiaty F Nurdin, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sulsel sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Sulsel, Ketua PERWOSI Provinsi Sulsel, dan juga Bunda PAUD Sulsel kala itu, meyakinkan keluarga Tasya, jika dirinya siap membantu sepenuhnya. Lies mengetahui kondisi Tasya, tatkala Tasya dikunjungi seorang warga Bantaeng, Misna Malik.

Berproseslah koordinasi yang berjenjang dan saling saling bersinergi antara Arief dengan Lies melalui fasilitasi Syamsuniar, yang berstatus Sekretaris TP PKK Sulsel Periode 2018-2023. Bahkan Lies menerjunkan jajarannya yang lain untuk membantu percepatan pengobatan terhadap Tasya.

Betapa tidak, Arief yang mengantarkan Tasya ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) HM Anwar Makkatutu Bantaeng, harus mencari dukungan lain. Tasya divonis untuk dirujuk ke Makassar untuk menjalani pemeriksaan serta penyembuhan lebih intens.

“Kita bersyukur karena bantuan Ibu Lies, beliau sebagai Ibu Gubernur Sulsel saat itu, membantu Tasya. Alhamdulillah, terima kasih, Saya kira banyak lagi yang sudah dibantu beliau,” ungkap Arief, menerangkan jiwa sosial Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Sulsel itu.

Tasya sebelum memakai kaki palsu, masih menggunakan tongkat (01/09/2022).

Pengobatan Tasya, hingga proses penyembuhan pun ditanggung sang Isteri Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah yang menjabat sejak 2018 itu. Baik saat masih berada di Kabupaten Bantaeng maupun selama di Kota Makassar.

Saat kunjungan tim, juga hadir Rosdiana, Wali Kelas Tasya. Menambahkan, jika siswinya itu giat belajar nan cerdas.

“Tasya siswi yang mandiri dan ulet dalam beraktivitas di sekolah,” ringkasnya.

Dompet Dhuafa yang diwakilkan Rahmat, HM selaku Direktur Cabang Dompet Dhuafa Sulsel dalam kunjungan itu menyatakan keseriusannya untuk membantu. Pihaknya terbuka untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang erat kaitannya dengan sosial kemanusiaan.

“Semoga Dompet Dhuafa Sulsel bisa membantu lebih banyak orang lagi untuk tetap berdaya dengan keterbatasannya. Juga, kami berharap kita bisa selalu bersinergi dengan masyarakat, untuk menuntaskan masalah-masalah sosial di daerah kita,” terang Rahmat. (*)