AMBAE.co.id – Makassar. Bertempat di Aula Ridwan Saleh Mattayang, LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah IX Sultan Batara (Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara), pada Senin, 30 Mei 2022, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Desa Wisata.
PKS ditandatangani Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel), Muhammad Jufri dengan Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Andi Lukman. Diketahui LLDIKTI Wilayah IX mewadahi 195 Perguruan Tinggi di Sulsel dengan total mencapai 261 di tiga provinsi.
“Khusus di Sulawesi Selatan, 195 Perguruan Tinggi, dosennya itu sekitar 8.885, dimana mahasiswanya itu sekitar 253.219. Nah kalau KKN Tematik, 250 ribuan kita bagi 4, sekitar 50 ribuan satu kali,” ungkap Lukman dalam sambutannya.
Kegiatan yang digelar hybrid itu, diikuti para Kepala Dinas Pariwisata dan perwakilan Perguruan Tinggi dari Kabupaten dan Kota di Sulsel melalui aplikasi Virtual Zoom Meeting. Sementara hadir luring sedikitnya 50 orang perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Sulsel.
Menurut Lukman, KKN Tematik Desa Wisata merupakan program yang bertalian langsung dengan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), salah satu program prioritas Kemendikbud Ristek RI (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia). Sejalan dengan program strategis Kemenparekraf/Baparekraf RI (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) yakni pengembangan desa wisata sebagai destinasi tujuan wisata yang potensial bagi wisatawan.
“Kegiatan (PKS) hari ini lanjutan pertemuan beberapa bulan lalu dengan Bapak Prof Jufri. Memang sangat bersambut karena kami di LLDIKTI itu ada tugas utama yaitu men-sukseskan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, setelah diskusi ternyata sangat nyambung sekali,” pungkasnya.
MBKM kata dia punya arah jelas, salah satunya akan memberikan 20 SKS kepada mahasiswa untuk menempuh pembelajaran di luar program studi dari perguruan tinggi yang sama. Konkritnya dapat diimplementasikan penuh dengan KKN Tematik Desa Wisata, bahwa multi jurusan dapat mengambil peran untuk memberikan penguatan terhadap peningkatan kapasitas dan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) masyarakat yang ada di desa wisata.
“Kami sebagai fasilitator dalam pengembangan Perguruan Tinggi tentunya sangat berharap sekali, pentahelix itu harus kita lakukan karena sangat terkait dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tambah Lukman.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX itu memberi sinyal positif, kedepan program ini akan ditebar ke seluruh wilayah kerja LLDIKTI Wilayah IX, tak hanya di Sulsel tapi juga di Sultra dan Sulbar. Penekannya, mahasiswa melakukan KKN tidak lagi menerapkan metode lama.
Mahasiswa terjun ke desa atau kelurahan dengan program yang disebutnya cara-cara dulu. Dicontohkan, peserta KKN cenderung hanya mengecat pagar hingga memindahkan batas RT/RW, padahal itu sudah ditata dengan rapi KKN sebelumnya.
Harapan itu terungkap pula dari Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar sebagai PTS yang baru beroperasi beberapa bulan. Siang itu dihadiri oleh H Saiful Arif selaku Plt BPH (Pelaksana Tugas Badan Pengurus Harian).
Bahkan mendapat kesempatan berbicara di hadapan tetamu undangan memaparkan potensi pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar. Dirinya meminta perhatian Pemerintah Provinsi Sulsel, utamanya Disbudpar Sulsel agar KKN Tematik Desa Wisata serta program lain di sektor kepariwisataan dapat intens menarget Selayar.
“Terima kasih tak terhingga karena memberikan penghormatan luar biasa untuk menyampaikan informasi. Letak pintu masuknya pariwisata di (prodi) kewirausahaan karena kami punya program unggulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Jadi Prof Jufri, ada tugas dan tanggung jawab ta di kampung halaman ta bos, bukan semata-mata karena kampung halaman ta tapi karena Selayar dibangun berdasar posisi strategis dan potensinya,” pinta Arif yang juga adalah Wakil Bupati Kepulauan Selayar.
Tiga prodi (program studi) ITSBM lainnya yang bisa disinergikan yakni Administrasi Kesehatan, Perikanan (Teknologi hasil penangkapan/pasca panen), serta Komputer dan informatika. Melalui program KKN Tematik Desa Wisata ini, Arif berharap di tahun-tahun mendatang, Desa Wisata di Selayar bisa muncul di jenjang lebih tinggi pada ajang ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia).
Lantas, Prof Jufri membeberkan bahwa Selayar harus takluk di penjaringan 500 Besar ADWI 2022. Tahun ini, Sulsel mampu meloloskan 4 Desa Wisata di babakan 50 Besar Desa Wisata Terbaik.
“Alhamdulillah, tahun ini ada 4 lolos sampai 50 Besar. Campaga di Bantaeng, Kambo di Palopo, Barania di Sinjai, dan Matano Iniaku di Luwu Timur,” jelasnya.
Meski begitu, dirinya bersyukur mengingat Sulsel menjadi yang teratas dalam pemosisian desa wisata tingkat nasional. Provinsi lainnya hanya meloloskan 1 hingga 3 desa wisata, berbeda dengan Jatim (Jawa Timur) yang juga berhasil meloloskan 4 desa wisatanya.
“Tapi Jatim kalau tidak salah, daerah Kabupaten-nya 29, Kota-nya itu 9, kita di Sulsel ini cuma 24, kita bisa meloloskan 4 desa wisata. Luar biasa Saya kira, secara hitung-hitungan kita masih yang teratas,” urai Jufri.
Lanjut disampaikan putera asli Selayar itu, hingga kini pihaknya telah membidik 11 Perguruan Tinggi di Sulsel, baik PTN maupun PTS untuk mengimplementasikan KKN Tematik Desa Wisata. Kick-off program sedianya dihelat di Kabupaten Bantaeng, berbarengan dengan diterjunkannya mahasiswa UMI (Universitas Muslim Indonesia) ke daerah itu guna melaksanakan KKN Tematik Desa Wisata di 46 desa dan 21 kelurahan.
“Inshaa Allah besok 11 Perguruan Tinggi ini kita hadirkan. Saya percaya, kalau desa wisata bisa kita kembangkan, maka seluruh potensi ekonomi di desa bisa kita kembangkan,” kunci Professor Psikologi itu.
Diyakini, desa memiliki potensi yang amat kaya. Untuk mengelolanya dibutuhkan SDM handal dan profesional, maka akademisi sebagai satu dari tourism pentahelix yang ada punya tanggung jawab untuk memberi penguatan dengan ragam keilmuan yang telah diserap mahasiswanya.
Prof Jufri tak lupa meneruskan pesan Menparekraf/Kepala Baparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno kepada seluruh jajaran LLDIKTI Wilayah IX serta PTN dan PTS di daerah ini. Sebagaimana prinsip yang digelorakan yakni adaptasi, kolaborasi, dan inovatif bisa diwujudnyatakan antar stakeholder.
“Salam hormat pak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Terima kasih dan rasa hormat kepada pimpinan LLDIKTI dan seluruh Perguruan Tinggi, telah menunjukkan komitmen dan dukungan luar biasa bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia khususnya Sulsel,” tuturnya. (*)