Malam ADWI 2021, Sulsel: 2 Juarai Kategori, 1 Dicatatkan Desa Wisata Berkembang

 

Piala ADWI 2021 dipegang delegasi Desa Wisata Kole Sawangan pada Malam ADWI 2021 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (07/12/21).

AMBAE.co.idJakarta. Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 (ADWI 2021) menjadi puncak perhelatan ADWI tahun ini yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf/Baparekraf RI). Dilangsungkan di Lantai 13 Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17 Jakarta pada Selasa malam (04/12/21).

Dihadiri langsung Menparekraf/Kepala Baparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno, acara tersebut juga disiarkan langsung (LIVE) melalui YouTube Channel Kemenparkeraf sejak pukul 20:00 hingga 23:45 WITA.

Tiga Desa Wisata (Dewi) dari Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil mendapatkan penghargaan atas raihan prestasi yang ditorehkan malam itu. Pertama, Desa Wisata Lembang Nonongan yang ada di Kabupaten Toraja Utara sebagai Juara III kategori Konten Kreatif.

Kedua, Desa Wisata Kole Sawangan di Kabupaten Tana Toraja, dinobatkan sebagai Juara V untuk kategori Souvenir yang meliputi subsektor fesyen, kriya, dan kuliner. Dua Desa Wisata itu berhasil menempati dua dari tujuh kategori yang dilombakan sejak awal ADWI 2021.

Adapun 5 kategori lainnya yakni Desa Digital, Homestay, Toilet Umum, CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment), dan kategori DTW (Daya Tarik Wisata) yang fokus dengan subsektor wisata alam, wisata buatan, serta seni dan budaya. Juara I hingga Juara V untuk pemenang dari ketujuh kategori mendapatkan penghargaan berupa piala berbentuk kepalan tangan, ditambah hadiah uang tunai masing-masing 30, 25, 20, 15, dan 10 juta Rupiah.

Perwakilan Desa Wisata Ara, Bulukumba (kedua dari kiri) memegang piala ADWI 2021 (07/12/21).

Sementara Desa Wisata Ara di Kabupaten Bulukumba, dicatatkan menjadi Desa Wisata dengan kelas Berkembang pada posisi podium ke-4 atau Juara IV. Baik Kelas Rintisan, Berkembang maupun Maju, selain piala juga mendapatkan uang tunai sebesar 40, 30, 20, 15, dan 10 juta Rupiah secara berurut untuk Juara I hingga Juara V, itu berarti Desa Wisata Ara menerima uang pembinaan sebesar 15 juta Rupiah.

Desa Wisata Ara yang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, pada babak 50 besar ADWI 2021 mendapatkan bobot nilai 39,67. Sedangkan kelas yang diberikan sejak kurasi 300 besar, 100 besar hingga 50 besar adalah Desa Wisata Maju.

Namun, dipahami bersama bahwa Dewan Kurator dan Dewan Juri ADWI terjun langsung melakukan penilaian ke lokasi Desa Wisata bersangkutan. Bahkan diikuti dengan kehadiran Mas Menteri, Mas Sandi menyambangi 50 Desa Wisata secara bergantian selama kurang lebih sebulan penuh untuk melakukan offline visitasi.

Sandiaga Salahuddin Uno (kenakan jaket biru di tengah) saat visitasi ke Desa Wisata Kole Sawangan, Tana Toraja (22/11/21).

Mas Menteri menyampaikan selamat kepada seluruh pemenang. Dia sendiri menyerahkan hadiah secara langsung kepada pemenang kategori tambahan yakni Terfavorit.

“Selamat. Saya bersama seluruh jajaran di Kemenparekraf mengucapkan terima kasih,” tutur Sandi.

Diraih Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dengan perolehan viewer tertinggi disertai like tertinggi mencapai 75.046 likes. Menjadikannya berhak mendapatkan uang tunai 50 juta Rupiah ditambah piala.

Berikutnya Mas Sandi juga menyerahkan hadiah masing-masing sebesar 40 juta Rupiah dan piala menyerupai kepalan tangan kepada Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, Desa Wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali, Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Empat Desa Wisata itu dinobatkan sebagai Desa Wisata Mandiri Inspiratif. Mas Menteri menyebutnya penghargaan dengan kategori khusus.

“Di Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 ini, kita tidak hanya memberikan penghargaan kepada 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia Bangkit. Tapi juga memberikan penghargaan khusus bagi desa-desa yang telah menjadi pionir dan memberikan inspirasi serta telah berjalan secara mandiri yaitu Desa Wisata Mandiri Inspiratif”, terangnya.

Sandi menjelaskan keempat penerima penghargaan khusus itu telah lebih awal bergelut di desa wisata. Dengan sebutan abang-abang, menjadi pionir bagi puluhan ribu desa wisata lainnya, yang mana mendaftar di awal sebanyak 75 ribu Desa Wisata dan tersaring menjadi 1.831.

“Secara khusus kita juga bersyukur bahwa UNWTO baru saja menobatkan Desa Wisata Nglanggeran dari Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia,” pungkasnya.

Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia yang menjadi Presiden G20 saat ini akan mengagendakan seluruh tamu untuk berkunjung ke Desa Wisata. Semua itu sebagai upaya dan langkah strategis menjadikan Desa Wisata di Indonesia yang berkelas, berdaya saing, dan berkelanjutan.

“Berkaitan G20, hari ini sudah dimulai kick-off meeting di Jakarta dan dilanjutkan di Bali. Kita ada minimal 150 meeting, kalau dihitung satu bulan ada 18 kegiatan. Tentu tujuan-tujuan wisata termasuk desa-desa wisata diharapkan menjadi prototype agar dapat dikunjungi para wisatawan maupun delegasi yang datang ke Indonesia,” kunci Airlangga yang mewakili Presiden RI, Joko Widodo. (*)