AMBAE.co.id – Jakarta. Terjawab, keluarga Professor Nurdin Abdullah sudah berada di Jakarta. Hal itu diungkapkan anak sulung Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel) non aktif, Putri Fatimah Nurdin melalui pesan WhatsApp.
“Hehehehehe, pamit untuk berjuang mendampingi Bapak di Jakarta”, kata Putri pada Sabtu (20/03/21).
Sebelumnya memunculkan pertanyaan netizen, apakah keluarga dimaksud masih berada di Kota Makassar. Informasi dihimpun AMBAE, sang Isteri yang juga masih menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan telah lebih dahulu berada di Jakarta.
Pernyataan Putri sekaligus menjawab persepsi netizen terkait postingan di akun Facebook pribadinya. Bahwa pamit, bukan maksud meruntuhkan semangat masyarakat, khususnya masyarakat SulSel dengan makna lain.
“Pembangunan bukan tentang siapa pemimpinnya, tetapi pembangunan adalah semangat masyarakat untuk bangkit. Pembangunan harus terus berlanjut, doa terbaik kami untuk Sulawesi Selatan”, tulis Putri sekitar pukul 12:00 Wita di hari yang sama di Facebook.
Lanjut dituliskan di WhatsApp, sang Professor menyimak dan memantau seluruh pergerakan pasca dirinya dijemput KPK pada 27 Februari lalu. Diketahui, mantan Bupati Bantaeng Periode 2008-2013 dan 2013-2018 itu terseret dugaan gratifikasi.
“Berita-berita soal Dzikir dan Do’a Bersama untuk Bapak, selalu kami sampaikan ke Bapak. Bapak sangat sangat terharu, terima kasih banyak”, tambahnya.
Digambarkan, Ayahnya berterima kasih atas kepedulian masyarakat terhadap ujian yang ditimpakan. Berharap proses hukum yang berjalan, dapat dilalui dengan baik, terbebas dari semua tuduhan dan dugaan.
Pada akhirnya, kembali memimpin daerah berjuluk Gerbang Indonesia di Timur sebagai Gubernur SulSel. Semua ikhtiar, do’a itu kata Putri, memberi semangat dan ketabahan bagi sang Professor beserta keluarga.
“Mohon do’anya agar semua ikhtiar kita untuk Bapak dimudahkan”, imbuhnya.
Di tempat lain, bahkan di banyak lokasi masih berlangsung kegiatan Dzikir dan Do’a Bersama. Umumnya diinisiasi kalangan masyarakat dengan harapan, Nurdin Abdullah dapat melanjutkan pembangunan di SulSel sesuai Visi Misi kepemimpinannya. (*)