DinSos SulSel Relokasi Warga Dari Kolong Jembatan CPI

Pendos (tengah) dibujuk oleh Plt. Kadis Sosial (ketiga dari kanan) dan pihak kemananan untuk pindah dari kolong jembatan CPI (05/12/20).

AMBAE.co.id – Makassar. Bekerja sama dengan Social Community of Gowa (SCoG), Dinas Sosial (DinSos) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) berhasil mengevakuasi seorang warga dari kolong jembatan CPI (Center Point of Indonesia) di Kota Makassar, Sabtu (05/12/20).

Berawal dari laporan warga, langsung ditujukan ke Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah ditambah viralnya pemberitaan melalui media sosial. Selanjutnya memerintahkan jajaran DinSos SulSel menindak lanjuti.

DinSos SulSel juga menurunkan sejumlah Anggota TAGANA. Dipimpin langsung Plt Kepala DinSos SulSel, Gemala Faoza serta didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lansia.

“Dari instruksi Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Professor HM Nurdin Abdullah, Alhamdulillah kami sudah mengevakuasi Kakek Pendos dari kolong jembatan CPI Makassar”, ungkap Gemala Faoza pada Sabtu malam.

Ditambahkan Gemala saat dikonfirmasi AMBAE, Pendos telah direlokasi ke rumah anak angkatnya di Jalan Nuri, Kota Makassar. Dari sana, pihak keluarga akan menjemputnya untuk tinggal di Kabupaten Takalar.

Selain Pendos, juga ditemukan warga bernama Daeng Gassing. Dia mengaku tinggal bersama anaknya di rumah kontrakan.

Sementara itu, informasi dihimpun, Pendos telah mendiami kolong jembatan CPI sejak 6 tahun silam. Terlihat jelas dari beberapa peralatan rumah tangga yang lumayan komplit untuk hidup sehari semalam.

Namun Pendos berdalih hanya sementara di lokasi tersebut selama mencari ikan. Penelusuran pun dilakukan lebih mendalam oleh Gemala dan jajarannya, termasuk alasan yang mendasarinya bermukim di kolong jembatan itu.

“Yang bersangkutan mengaku tidak menetap di situ. Tetapi hanya istirahat bila mencari ikan”, ujar Gemala.

Pendos diketahui terdaftar pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebagai Penerima PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PBI BPJS (Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Pihak DinSos kemudian menyerahkan bantuan 1 set mesin perahu dari Komunitas SCoG. Itu untuk menjawab dalihnya tidak ingin pindah karena perahunya rusak selama ini.

“Kita akan lakukan pengawasan berkelanjutan supaya kakek ini tidak kembali lagi tinggal di kolong jembatan. DinSos nanti akan dibantu pihak keamanan CPI”, pungkasnya.

Baik DinSos SulSel maupun Komunitas SCoG akan intens terhadap pemenuhan kebutuhan hidup Pendos. Hanya saja kedua pihak menekankan agar tidak lagi mengulang hal serupa dikemudian hari karena dapat membahayakan diri Pendos. (*)