AMBAE.co.id – Bantaeng. Tinggal menghitung jam saja, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Anak (Musrenbang Anak) tahun 2020 di Kabupaten Bantaeng dilaksanakan. Sedianya digelar Selasa besok, 17 Maret 2020, praktis ditunda untuk rentang waktu belum ditentukan karena virus corona (covid-19) sudah menjadi pandemi.
Penundaan datang dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantaeng sebagai leading sector kegiatan. Disampaikan langsung Indra Wahyudi Rahmat selaku Kepala Bidang Pembangunan Manusia, Sosial Budaya dan Analisis Perencanaan.
Keputusan itu merujuk Surat Edaran Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), HM Nurdin Abdullah kata dia. Pihaknya lebih awal mengambil sikap, meski Pemerintah Kabupaten Bantaeng baru akan menggelar rapat terkait hal itu pada Senin malam.
“Berdasar Surat dari Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, menunda dulu semua kegiatan yang melibatkan lebih dari 10 orang, termasuk Musrenbang Kabupaten. Smentara kegiatan kita ini meliabatkan lebih dari 150 orang”, paparnya di hadapan puluhan Pengurus dan Anggota Forum Anak Butta Toa (FABT), Senin sore (16/03/20).
Kembali menuturkan bahwa penundaan harus lebih cepat ditetapkan setelah edaran dimaksud diterima. Betapa tidak, banyak hal patut dipertimbangkan seperti konsumsi untuk Musrenbang Anak, jangan sampai sudah disiapkan lantas penundaan baru muncul besok.
“Kami dari Bappeda mengambil langkah lebih cepat karena terkait pemesanan makanan. Kalau sudah kita pesan 150 makanan, itu akan datang dan harus dihabiskan, karenanya makanan harus lebih cepat kita cancel (batalkan)”, terang dia.
Terkait waktu pelaksanaan kegiatan, dirinya menyampaikan bahwa kemungkinan akan menyesuaikan hingga 14 hari mendatang. Keputusan demikian kata Indra bukan keinginan Bantaeng semata, namun sudah menjadi instruksi nasional dan provinsi.
Hadir di tempat sama di Gedung Sekretariat PKK Kabupaten Bantaeng saat Indra memberi arahan kepada anak-anak yakni Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Dinas PMDP3A Kabupaten Bantaeng, St Ramlah, Direktur Bonthain Institute, Rahman Ramlan dan CEO KOMPLEN, Bahruddin.
Ramlah dalam penjelasannya mengajak anak-anak tidak mengedepankan kekecewaan atas ditundanya Musrenbang Anak. Pasalnya luar biasa kerja-kerja anak Bantaeng menyiapkan kegiatan selama 5 hari berturut-turut.
“Saya harap dengan penundaan ini, jangan patah semangat, kita mungkin diharuskan persiapan lebih matang. Hari ini kita manfaatkan kebersamaan kita untuk meramu lebih dalam lagi seperti apa Musrenbang Anak ke depan, supaya tidak lagi mengawang-ngawang dan hanya begitu-begitu saja Musrenbang-nya”, imbuhnya.
Ramlah juga meminta anak-anak banyak berinteraksi di dalam rumah dan menghindari aktifitas di tempat publik. Sedangkan usulan serta properti Musrenbang Anak yang sudah dibuat anak-anak dia harapkan diamankan dulu selama menunggu keputusan berikutnya.
Senada itu, Rahman berharap kejadian corona tidak memutus mata rantai kreatifitas anak. Hari itu pun dirinya membangun kesepakatan dengan Ramlah, mengajak anak dan fasilitator anak untuk melaksanakan Musrenbang Mini bagi anak.
“Ini juga akan kita bicarakan hari ini untuk melaksanakan pertemuan kecil semacam Musrenbang Mini atau Laboratorium Mini. Bagaimana memantapkan persiapan Musrenbang Anak yang akan kita adakan nanti”, jelas Rahman.
Musrenbang Anak merupakan proses yang turut menentukan perencanaan pembangunan Kabupaten Bantaeng. Pada akhirnya diharapkan berimplikasi bagi anak dalam meraih dan mewujudkan mimpinya. (*)