Tim Kesenian SulSel Siapkan Kolaborasi Bersama Jawa Timur

Latihan Tim Kesenian SulSel di Kota Batu.
Para Penari dari SulSel pada sesi Latihan Bersama dengan Penari dari Tulungagung, Jatim (21/02/20).

AMBAE.co.id – Batu. Bertandang ke Kota Batu, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Tim Kesenian SulSel (Sulawesi Selatan) menyambangi Villa Valencia di Jalan Raya Punten Nomor 47, Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Jum’at malam (21/02/20).

Adalah sebuah gedung yang mempertemukan dengan Sanggar Seni dan juga Pemusik dan Penari dari Kota Batu, Kabupaten Tulungagung serta Penyanyi asal Suku Madura. Tim Kesenian SulSel digawangi Syamsuniar Malik selaku Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Dibudpar) SulSel serta Musliadi sebagai Pelatih sekaligus Pemain.

Hingga larut malam, berlangsung latihan baik musik, tari, menyanyi dan angngaru (a’ngaru). Kolaborasi pun terjadi, bahkan tampak mencolok dari tabuhan gandrang (gendang) yang dibawa Tim Kesenian SulSel dengan tabuhan gamelan dari Tulungagung.

Syam menjelaskan, latihan itu untuk memantapkan persiapan penampilan pada Sabtu besok, 22 Februari 2020 di Gedung Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu. Sedianya Tim dimaksud akan mengisi acara Pelantikan dan Rapat Kerja Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Jatim Periode 2019-2024.

“Pemusik dan Penari dari SulSel ini akan tampil besok di acara Pelantikan Pengurus KKSS Jatim. Makanya anak-anak mempermantap latihan malam ini”, tuturnya.

Latihan dipandu seorang Seniman kawakan asal SulSel yang berdomisili di Jatim yakni Jamal dan juga H Nurdin Longgari. Tim Kesenial SulSel yang dibina Disbudpar SulSel juga akan tampil pada Pembukaan Table Top di Aster Hotel, Kota Batu pada Sabtu pagi.

“Tim ini bersama kami dan teman-teman dari Disbudpar SulSel, besok pagi akan mengikuti Table Top dengan para Pelaku Bisnis di dunia kepariwisataan. Kalau anak-anak Inshaa Allah tampil menari dan memainkan musik”, jelas Syam.

Ada perpaduan kata Syam, seni khas SulSel yang identik dengan etnis Makassar, Bugis dan Tator akan berpadu dengan etnis Jawa dan Madura. Dia lanjut menerangkan bahwa seluruh kegiatan selama 3 hari ke depan adalah Direct Promotion untuk mempromosikan wisata dan budaya SulSel ke pangsa pasar Jatim dan dunia pada umumnya.

Read:  Momen Pink Blue Day 2019, Ketua PKK SulSel Bagikan 95 Eksemplar Al-Qur'an

Sementara itu, Nurdin yang dikonfirmasi AMBAE menyebutkan etnis Jawa akan mempertontonkan seni musik gamelan ditambah tarian. Sedang SulSel dengan tari Pakarena, tari Marendeng Marampa dan tentunya musik khas seperti gandrang, suling (seruling), pui’-pui’ dan kecapi.

“Untuk Madura ini, ada penyanyi akan melantunkan lagu Makassar. Jadi menyanyinya itu memakai Bahasa Makassar juga”, ungkapnya.

Dia berharap terobosan itu dengan sendirinya akan mematahkan persepsi masyarakat secara umum bahwa budaya antar suku, antar etnis dan antar daerah tidak bisa disatukan di panggung yang sama dalam nada yang sama pula.

Read:  13 Qori' dan Qori'ah Siap Harumkan Nama Bantaeng di Ajang STQH XXXI SulSel

Puncak penampilan tim dapat disaksikan di Balai Kota sekitar Sabtu malam pada acara berbeda yang bertajuk Gala Dinner dan Malam Budaya. Dimana akan dihadiri warga SulSel yang ada di Jatim. (*)