Jabal Rakhmat Resmi Nakhodai HPMB DIY

Pemilihan Ketua HPMB DIY 2019-2020.
Maktab dan Mubes HPMB DIY di Villa Mon Dessir, Jalan Kaliurang, Kota Yogyakarta (28/12/19).

AMBAE.co.id – Yogyakarta. Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (HPMB) Daerah Istimewa Yogyakarta kini dibawah pimpinan yang baru. Tepatnya Minggu dini hari (29/12/19) di Villa Mon Dessir, Jalan Kaliurang, Kota Yogyakarta, terpilih Jabal Rakhmad sebagai Ketua untuk Periode 2019-2020.

Mahasiswa Angkatan 2017 itu berhasil mengungguli dua kandidat lain yang diusul melalui Forum Musyawarah Komisariat (Muskom) yakni Ahmad Mursyid Amri dan Mantan Ketua HPMB DIY Andi Fuad Ikramullah Langgara.

Terpilih dari hasil voting, Jabal berniat menaikkan citra organisasi HPMB DIY yang dianggapnya amat butuh di-upgrade. Betapa tidak HPMB merupakan organisasi yang seharusnya menjadi corong bagi seluruh mahasiswa, khususnya mereka yang sedang kuliah di DIY.

“Saya ingin jadikan HPMB DIY sebagai wadah yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Tak hanya itu, semoga dapat memberi kontribusi penting kepada masyarakat, baik di daerah maupun luar daerah Kabupaten Bantaeng”, ungkapnya.

Kedepan dirinya menyiapkan sejumlah kegiatan yang mengarah pada upaya untuk mengenalkan organisasi tersebut. Termasuk bagaimana bisa menyentuh masyarakat dengan kegiatan sosial kemanusiaan.

“Kita akan lebih fokus dengan kegiatan yang bisa mengenal HPMB Komisariat DIY ke masyarakat. Bentuk kegiatannya antara lain Bakti Sosial dan abdi masyarakat”, tuturnya.

Sementara itu, Dirga Permana, salah seorang peserta sidang menjelaskan keresahannya terkait pelaksanaan kegiatan HMPB DIY selama ini. Menurutnya HPMB DIY masih belum populer di mata mahasiswa DIY sendiri, sehingga butuh penajaman dari sisi organisasi.

Read:  Kumpulkan Ratusan Pelajar, FKM-BT Bagi Tips Memilih Jurusan

Terbukti minimnya peserta Maktab (Malam Keakraban) dan Mubes (Musyawarah Besar) yang berlangsung sejak pukul 18:30 WIB, Sabtu malam (28/12/19) hingga sekitar pukul 00:30 WIB keesokan harinya. Sidang itu dihadiri kurang lebih hanya 20 orang.

“Keberadaan HPMB DIY kurang diketahui masyarakat Bantaeng. Sedang Mahasiswa Butta Toa (Tanah Tua) yang kuliah di Yogyakarta rata-rata hanya datang untuk kuliah, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap SDM dalam pengadaan kegiatan”, tegas Dirga.

Penting dipahami bahwa Kepemimpinan Jabal telah melalui proses pemilihan yang digariskan HPMB. Diawali rapat-rapat pleno sebanyak 3 kali, dimulai pembahasan Tata Tertib Persidangan.

Read:  Siapa Bilang Sulit Magang Pariwisata?

Berlanjut penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dari Ketua dan Pengurus HPMB Periode 2017-2019 oleh Fuad yang berujung diterimanya LPJ tersebut. Hingga pembahasan terkait AD/ART HPMB pada pleno ketiga. (*)