AMBAE.co.id – Bulukumba. Selama 2 hari berturut-turut (30 November – 1 Desember 2019), Manager AMBAE, Abdul Azis meluangkan waktu berada di Destinasi Wisata Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba. Dia didampingi Alimin DS selaku Ketua Dewan Pengurus Daerah Jurnalis Online Indonesia (DPD JOIN) Kabupaten Bantaeng.
Bertandang ke kawasan itu, bukannya ingin berekreasi. Namun karena dimandat sebagai Narasumber dalam rangka kegiatan pelatihan fotografi bertajuk Peningkatan Kapasitas Tenaga Promkes (Promosi Kesehatan) pada jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantaeng.
Azis diharapkan dapat memandu puluhan Tenaga Promkes untuk mempraktekkan cara pengambikan gambar baik foto maupun video. Merupakan kelanjutan dari pelatihan beberapa waktu lalu yang dilangsungkan di Aula Dinkes Bantaeng.
“Jadi hari ini Saya diminta memandu teman-teman Promkes untuk memahami lebih detail teknik pengambilan foto dan video. Sejak Sabtu kemarin Insya Allah kita maksimalkan untuk membekalinya dengan beragam praktek”, terang Azis.
Satu spot diantaranya dipilih yakni sebuah bangunan berlantai 2 di sekitar villa mereka menginap. Semua Tenaga Promkes dibimbing menangkap obyek matahari terbenam di hari Sabtu petang.
Berlanjut dengan sesi foto obyek matahari terbit mulai sekitar pukul 05:00 hingga 07:00 Wita pada Minggu pagi (01/12/19). Beragam teknik dan metode pengambilan gambar dipaparkan Azis sekaligus memperlihatkannya langsung di spot tersebut.
“Alhamdulillah, teman-teman semakin memahami teknik foto dan video yang kreatif. Mereka harus kreatif, karena menyesuaikan bidang tugasnya yang dituntut lihai dan terampil mempromosikan kesehatan dalam banyak hal melalui pemanfaatan teknologi”, ujarnya.
Tak hanya kelas outdoor, Azis juga membuka kelas indoor pada sesi kedua di hari Minggu. Tenaga Promkes mendapat wejangan mempraktekkan pengambilan gambar pada obyek tertentu dengan kondisi pencahayaan minim serta over lighting.
Tentu dengan bimbingan, kelas indoor maupun outdoor berjalan lancar dan seru. Saat itu Azis memanfaatkan media belajar berupa kertas buram dan spidol warna.
“Saya sengaja meminta panitia menyiapkan perangkat sederhana dengan dalih agar Tenaga Promkes ini mengambil intisarinya. Tatkala kondisi memaksa mereka menggunakan media serba minim sekalipun, selayaknya promosi tetap bisa dilakukan”, tuturnya.
Termasuk penggunaan kamera, Azis menghimbau agar peserta tidak terpaku dengan kamera yang saat ini dimiliki Tenaga Promkes. Betapa tidak, ketika diperhadapkan kamera dengan merek, tipe dan seri berbeda, maka tidak ada alasan untuk menolaknya.
Senada itu, Nahajerah selaku Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Kasi Promkes) Dinkes Bantaeng menegaskan bahwa Tenaga Promkes tidak boleh lagi terpaku dengan kemampuan seadanya, apalagi jika hanya sekedar nama. Sementara upaya promosi kesehatan masih di bawah standar.
“Harapan Saya, pelatihan ini diadopsi dan diturunkan ke level Puskesmas. Sehingga Tenaga Kesehatan yang ada di 13 Puskesmas juga dapat memahami utuh teknik pengambilan gambar yang benar, tepat dan terarah sesuai kebutuhan yang menjadi tugas kita”, pungkasnya.
Mendengar pak Azis kata Hajerah, dia pun menghimbau agar komposisi dalam menangkap obyek ke dalam lensa tetap diperhitungkan dan senantiasa dipahami. Tujuannya agar target promosi bisa tercapai, bahkan tanpa editing pun foto dan video itu sudah setara dengan output Photoshop ataupun Adobe Premiere.
Hajerah juga membeberkan jika pelatihan sebelumnya, Azis bersama beberapa rekannya telah membagi ilmunya terkait foto, video, presentase, jurnalistik, desain grafis hingga editing video. (*)