AMBAE.co.id – Makassar. Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada Senin (25/11/19), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) bakal menggelar Seminar dan Diskusi Buku bertajuk Sehimpun Puisi “Bukan Dongeng untuk Anakku”.
Seminar itu sedianya akan menghadirkan sang Penulis, Rusdin Tompo dan seorang Seniman, Yudhistira Sukatanya. Sementara Moderator akan dipandu Rifa Madjid dari iNews TV.
Kegiatan itu dijadwalkan mulai pukul 08:30 hingga 12:00 Wita di Hotel Aerotel Smile, Jalan Mochtar Lutfi Nomor 38, Kota Makassar. Seminar itu sekaligus menjadi penanda bagi Rusdin yang telah 20 tahun berkiprah pada isu perlindungan anak.
“Ada sejumlah puisi Saya dengan tema guru dan aktifitasnya di lingkungan pendidikan. Puisi bagi Saya merupakan medium, cara pendekatan dan bentuk ekspresi untuk menggugah orang agar lebih peduli terhadap persoalan anak”, ungkapnya, Minggu (24/11/19).
Rusdin dikenal bukan hanya sebagai Penulis, tapi juga sebagai aktivis perindungan anak. Bahkan dia terkenal luas karena pernah menempati kursi 01 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) SulSel.
Ditambahkan bahwa puisi-puisi itu sengaja dikumpulkan. Buku itu berisi kisah anak-anaknya, anak teman-temannya, anak-anak sekolah, anak-anak yang berada pada kondisi tertentu serta sekelumit kisah tentangnya sebagai anak dengan orang tuanya.
“Ide penulisan banyak dipengaruhi situasi aktual anak-anak. Termasuk juga hal-hal viral di sosial media”, bebernya.
Sejak awal Rusdin punya mimpi besar memiliki buku yang berisi kumpulan puisi yang secara khusus tentang anak. Pada buku yang akan diseminarkan Senin besok itu memuat pula sejumlah puisi bertema guru.
Diantaranya bertajuk “Sebait Pesan di Hari Guru”, “Pendidikan”, “Obrolan Guru Suatu Siang”, “Kelas”, “Pada Guru” dan “Guru di Pagi Hari”. Rusdin hingga kini telah membukukan banyak kisah ke dalam lebih dari 60 judul buku.
Penting dipahami jika HGN bertepatan dengan tiga dekade (1989-2019) Konvensi Hak Anak (KHA). Beberapa isu anak yang terangkum dalam buku tersebut yakni anak korban kekerasan, anak jalanan, Anak Berhadapan Hukum (ABH), perkawinan dini, anak dalam situasi konflik bersenjata, anak yang berada dalam situasi darurat kebencanaan, isu difabel serta isu lainnya terkait eksploitasi anak.
Seminar itu akan diwarnai pula pembacaan puisi yang ada dalam buku yang ditulisnya itu. Rusdin menyebutkan bahwa beberapa penyair akan membaca sebagai bentuk apresiasi. (*)