
AMBAE.co.id – Bantaeng. Peringatan Hari Pahlawan (Harwan) tahun 2019 tingkat Kabupaten Bantaeng terangkai dalam beberapa agenda. Seperti tertuang dalam pedoman pelaksanaan Harwan yang dikeluarkan Kemensos RI.
Satu diantaranya adalah Upacara Tabur Bunga Di Laut. Dimana dihelat di Kawasan Kuliner Pantai Seruni Bantaeng, usai Bendera Merah Putih dikibarkan di sekitar Lapangan Pantai Seruni Bantaeng dalam sebuah upacara serupa pada Minggu pagi (10/11/19).
Pada pengibaran bendera, bertindak sebagai Irup (Inspektur Upacara) yakni Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin. Sementara upacara tabur bunga diserahkan kepada Ketua DPRD Bantaeng, Hamsya Ahmad selaku Irup.
Posisinya sebagai pimpinan tertinggi Legislatif Bantaeng yang relatif masih baru, mengantarkan dirinya memimpin tabur bunga di laut untuk pertama kalinya. Sebuah karangan bunga yang dirangkai sedemikian rupa mengawali sesi penghormatan kepada arwah para pahlawan.
Ilham bersama Wabup Bantaeng, H Sahabuddin dan unsur Forkopimda juga menaburkan bunga ke laut. Diikuti para pejabat lainnya yang mengikuti upacara secara militer.
Adalah Laut Flores yang membatasi garis daratan Kabupaten Bantaeng di sisi Selatan. Tempat ini menjadi destinasi wisata terbarukan sejak Pemerintahan HM Nurdin Abdullah sekitar 11 tahun silam.
Ketua DPRD Bantaeng yang karib disapa Ancha yang dikonfirmasi AMBAE mengatakan terharu bisa menjadi bagian penting dari peringatan Hari Pahlawan ke-74 tahun ini. Jika dulu dirinya hanya bisa menjadi peserta upacara ataupun menyaksikan seremonial seperti itu melalui layar kaca, hari ini cukup berbeda.
“Terima kasih kepercayaan ini sebagai Inspektur Upacara dengan harapan bisa mewakili masyarakat Bantaeng memberikan penghormatan serta mengenang jasa-jasa pahlawan kita terdahulu”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Legislator muda yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengajak masyarakat, terutama kalangan muda untuk senantiasa mengingat para leluhur yang telah berjuang segenap tenaga, pikiran dan waktu bahkan materi merebut kemerdekaan. Penghormatan tidak mesti dengan menabur bunga, namun banyak hal positif bisa dilakukan untuk melanjutkan perjuangan para syuhada.
“Kita isi kemerdekaan ini dengan memaksimalkan potensi kita sebagai pemuda, sebagai pamong dan sebagai orang tua. Itulah bentuk perjuangan yang sesungguhnya lebih berat dibanding merebut kemerdekaan”, ujarnya.
Upacara yang digelar cukup singkat itu kembali dilanjutkan dengan rangkaian lainnya berupa Upacara sekaligus Ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Sasayya di Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu. (*)