Rakor PKK Bantaeng November 2019, Sri Dewi Yanti Minta Pengurus Lebih Peduli Kasus Kebakaran

Hj Sri Dewi Yanti (kedua dari kiri) menghadiri Rakor PKK di Gedung Balai Kartini Bantaeng (04/11/19).

AMBAE.co.id – Bantaeng. Mengawali bulan November 2019, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tingkat Kabupaten di Gedung Balai Kartini Bantaeng, Senin pagi (04/11/19).

Hadir sekaligus membuka kegiatan itu, Hj Sri Dewi Yanti selaku Ketua PKK Kabupaten Bantaeng dan Hj Rahmah Arsyad selaku Wakil Ketua I PKK Kabupaten Bantaeng. Sri datang sekira pukul 09:42 Wita dan disambut meriah peserta Rakor dari jajaran Pengurus PKK tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

Rakor dirangkaikan Seminar Awam terkait “Kenali dan Cegah Hepatitis Sejak Dini”. Menghadirkan Dokter Poli Jantung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr HM Anwar Makkatutu Bantaeng, Almudai dan
Ketua Departemen Mikrobiologi UNHAS (Universitas Hasanuddin) Makassar, Rizalinda Syahril selaku Narasumber.

Sri menyebutkan terjadi peningkatan signifikan terhadap kinerja TP PKK pada semua tingkatan dalam kurun waktu setahun terakhir. Semua itu tidak terlepas dari kerja ikhlas seluruh Pengurus dan Kader PKK atas sumbangsihnya menjadikan Bantaeng semakin baik melalui dukungan secara maksimal pada program Pemerintah.

“Selama satu tahun Saya menjabat Ketua PKK Bantaeng, Alhamdulillah gerakan masif Pengurus dan Kader telah menunjukkan peningkatan signifikan. Saya berharap di tahun kedua ini kita bergerak signifikan lagi menyentuh level masyarakat bawah”, ucap Sri.

Gerakan masif dimaksud harus lebih pro aktif diwujud nyatakan dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Semisal kata Sri, di musim kemarau ini banyak terjadi kasus kebakaran.

PKK tidak boleh tinggla diam karena menjadi bagian tanggung jawab untuk memberikan perhatian kepada para korban kebakaran. Dia lalu membeberkan beberapa lokasi kebakaran telah dikunjunginya sekaligus memberi bantuan.

“Saya ketika mendapat berita dan ada di Bantaeng, langsung kesana untuk melihat kondisi secara nyata. Jika sedang berada di luar Bantaeng, wewenang Saya limpahkan ke TP PKK Kabupaten Bantaeng dengan berkoordinasi BPBD Kabupaten Bantaeng”, ungkapnya.

Kebakaran kata Isteri Bupati Bantaeng itu merupakan suatu cobaan atau musibah. Siapapun tidak menginginkan itu terjadi, maka penting sekali kehadiran seorang Ketua TP PKK di lokasi baik itu Ketua PKK Kabupaten maupun Kecamatan atau Desa/Kelurahan.

“Kehadiran Isteri Camat dan Desa atau Kelurahan memberikan arti penting untuk korban kebakaran. Tentunya juga Ibu Lurah dan Kepala Desa, Saya berharap ada upaya maksimal”, imbuhnya.

Usai membuka Rakor, Ketua PKK Bantaeng tetap aktif mengikuti Seminar yang bertema “Peningkatan Pengetahuan Mengenai Pencegahan Infeksi Virus Hepatitis B pada Anggota PKK Kabupatem Bantaeng”. (*)