Roti Labu Digandrungi Peserta KBK III 2019

Jajanan Kemah Buku Kebangsaan Jilid III.
Roti labu yang dijual SMK Negeri 4 Bantaeng lokasi KBK III (26/10/19).

AMBAE.co.id – Bantaeng. Mawar Sartika, seorang siswi Kelas XI SMK Negeri 4 Bantaeng menjadi perhatian tersendiri selama perhelatan Kemah Buku Kebangsaan (KBK) Jilid III Tahun 2019 di Trans Muntea, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Sabtu (26/10/19).

Event yang mengusung tema “Kolaborasi Inovasi dan Kreatifitas Pemuda Menghadapi Era Industri 4.0” yang digelar sejak tanggal 25 Oktober 2019 itu dimanfaatkan untuk berjualan produk makanan dan bahan minuman. Diantaranya roti labu dan roti gandum.

“Iya kakak, kami menjual beberapa cemilan. Ada roti labu, roti gandum, kripik dan juga kue jintan”, jelasnya.

Siswi Jurusan APHP (Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian) itu menerangkan bahwa roti labu yang dijualnya seharga 3 ribu Rupiah. Sementara roti gandum dihargai 10 ribu Rupiah dan 10 ribu Rupiah untuk kue jintan.

Read:  Sehari Pemkab Bantaeng Bekali Ratusan Sat Linmas Untuk Menjaga TPS

Selain itu, di stand sederhana berukuran sekira 2×3 Meter tersebut juga disiapkan kripik talas (10 ribu dan 5 ribu Rupiah) untuk kemasan berbeda. Jahe instan seharga 15 ribu Rupiah dan kopi jahe seharga 18 ribu Rupiah.

“Ini produk dari sekolah kak, kami dibimbing Ibu Guru Yus Suriyani. Sesuai jurusan kami, ini memang diajarkan di kurikulum K13”, tuturnya.

Bermukim di Desa Bonto Daeng, Mawar bersyukur bisa berpartisipasi di KBK Jilid III. Pasalnya dagangannya laku terjual, meski belum semuanya hingga AMBAE melakukan interview pada Sabtu siang.

“Alhamdulillah, tadi malam lumayan yang membeli. Ramai sekali di tempat ini, tapi karena kurang terang pembeli tidak terlalu memperhatikan stand kami”, pungkasnya.

Hal menarik dari kehadiran SMK Negeri 4 Bantaeng mengutus siswinya berjualan karena disiapkan produk uji bagi calon pembeli. Semoga saja kata Mawar, peserta KBK lebih tertarik membeli.

Read:  Website Baru Jadi Alasan Bawaslu Bantaeng Dengar Masukan Jurnalis

Apalagi untuk produk berbahan jahe, dia berharap dengan mengkonsumsi kopi jahe bisa menambah hangat badan. Betapa tidak, lokasi KBK yang berada diantara 3 bukit itu diselimuti kabut dengan suhu udara bisa mencapai 10-18 derajat Celcius pada malam hari.

Takdir selaku Pembina KBK mengungkapkan bahwa pembeli cukup terikat dengan produk yang ditawarkan para penjual di sekitar area KBK. Selain Mawar, masyarakat terlihat pula berjualan makanan dan minuman seperti pisang goreng, bakwang dan tentunya kopi hangat. (*)